Prof B Guru Besar FKIP UHO Kendari Minta Maaf ke Keluarga Mahasiswi Korban Pelecehan Oknum Dosen

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Prof B yang merupakan Guru Besar FKIP UHO Kendari minta maaf ke keluarga mahasiswi RN (20) yang diduga menjadi korban pelecehan oknum dosen itu.

Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo (FKIP UHO) itu menyampaikan permohonan maaf saat berkunjung ke rumah korban di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Prof B menyambangi kediaman korban yang diduga dilecehkan itu pada Rabu (21/7/2022).

Rekaman video maupun suara pertemuan terduga pelaku dengan keluarga korban yang diwakili dua pamannya W dan I diperoleh TribunnewsSultra.com pada Kamis (21/07/2022).

Baca juga: Profil & Biodata Dosen Inisial Prof B, Guru Besar IPS FKIP UHO Kendari yang Diduga Cabuli Mahasiswi

Diberitakan sebelumnya, Prof B diduga 2 kali melecehkan mahasiswi berinisial RN di kediamannya, Perumahan Dosen atau Perdos UHO, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Provinsi Sultra.

Pelecehan pertama dialami korban pada Minggu (17/07/2022), sedangkan peristiwa kedua terjadi pada Senin (18/07/2022).

Korban didampingi pamannya M (29) lalu melaporkan kasus tersebut ke Kepolisian Resort Kota atau Polresta Kendari pada Senin petang.

“Mungkin perlu saya di keluarganya minta maaf kalau memang ada salah seperti itu, dalam pengertian ini kan belum tapi bapak mengertilah,” kata Prof B dalam rekaman suara pertemuan itu.

“Berita yang di media ini yang saya takutkan juga pak,” jelas pria paruh baya tersebut menambahkan.

Berdasarkan rekaman video dan foto-foto yang diterima TribunnewsSultra.com, Prof B menyambangi kediaman korban dengan mengenakan kopiah berwarna hitam, batik warna hijau, dan celana kain berwarna abu-abu.

Dia duduk di sofa ruang tamu rumah di sisi seorang pria yang disebutkan paman dari korban, seorang perempuan, dan satu laki-laki lainnya yang juga paman korban.

Baca juga: TERUNGKAP Sosok Dosen Inisial Prof B, Guru Besar FKIP UHO Kendari yang Diduga Cabuli Mahasiswi

Keluarga korban dalam pertemuan itu menerima terduga pelaku, namun menegaskan akan tetap memperjuangkan kelanjutan proses hukum kasus pelecehan yang dialami mahasiswi RN.

“Masalahnya ini sudah terlanjur viral pak terus terang saya sendiri sebagai om-nya RN merasa keberatan Pak,” jelas W saat mendengar penjelasan awal dari Prof B.

“Intinya kasusnya harus dilanjutkan bagaimanapun pembuktiannya, pembenarannya itu nanti melalui proses hukum,” ujarnya.

Apalagi, kata W, keponakannya tersebut mengalami trauma akibat kejadian itu.