Bertambah Lagi Kejanggalan Kasus Penembakan Brigadir J, Mahfud MD Sebut Sebab Akibat Tak Jelas

Bertambah lagi kejanggalan kasus penembakan yang menewskan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri, seperti dijelaskan Mahfud MD.

Editor: Risno Mawandili
(Amelda Devi Indriyani/TribunnewsSultra.com)
Menkopolhukam sekaligus Ketua Kompolnas Mahfud MD - Menurutnya, penjelasan Polri atas kasus penembakan yang menyeret dua ajudan Kadiv Propam Polri tersebut tidak jelas. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Bertambah lagi kejanggalan kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Kejanggalan terbaru ini seperti dijelaskan oleh Menkopolhukam sekaligus Ketua Kompolnas Mahfud MD.

Ia menyebutkan bahwa keterangan kepolisian yang tidak jelas, mengenai sebab akibat peristiwa.

Diketahui, Brigadir J tewas ditembak oleh Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Aksi baku tembak itu terjadi pada Jumat (8/7/2022), pukul 17.00 WIB itu.

Baca juga: Putri Ferdy Sambo Tepis Isu Selingkuh, Inilah Hubungan Sebenarnya Antara Putri dan Brigadir J

Menrut Mahfud MD, penjelasan Polri atas kasus penembakan yang menyeret dua ajudan Kadiv Propam Polri tersebut tidak jelas.

"Karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan, maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya," kata Mahfud  kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).

Kejanggalan lainya adalah pengakuan polisi bahwa CCTV di tempat kejadian perkara (TKP) sudah rusak.

Selian itu, handphone (HP) keluarga korban juga diretas, sebagaimana pengakuan ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, dilansir dari dilansir Tribun Jambi pada Selasa (12/7/2022).

Menurutnya, usai prosesi pemakaman, sejumlah HP keluarga inti diduga diretas. Peretasan itu terjadi sejak Senin (11/7/2022) malam.

Melansir dari Kompas.com, ada luka sayatan di jasad Brigadir J.

Namun polisi menyebut bahwa luka sayatan tersebut akibat proyektil yang ditembakkan oleh Bharada E.

"Iya, itu sayatan itu akibat amunisi atau proyektil yang ditembakan Bharada E,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dilansir Kompas.com, Selasa (12/7/2022) 

Kejanggalan berikutnya adalah kronologi peristiwa yang berubah.

Awalnya, kepolisian menyebutkan bahwa Brigadir J mengacungkan senjata dan menembak lebih dulu.

Karena itulah Bharada E menghindar dan kemudian terjadi baku tembak di antara keduanya. 

Selang beberapa saat kemudian, polisi menyebutkan bahwa Brigadir J sempat masuk ke kamar istri Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, bernama Putri Candrawathi alias Ny Putri Ferdy Sambo.

Brigadir J bahkan disebutkan melakukan pelecehan seksual kepada Putri.

Kelebihan Brigadir J yang tak dimiliki anggota polisi lainnya, sosok, profil, dan perilakunya terungkap. Anggota Brimob yang merupakan sopir istri Ferdy Sambo, Putri Ferdy Sambo tersebut tewas tertembak dalam kasus penembakan di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Kelebihan Brigadir J yang tak dimiliki anggota polisi lainnya, sosok, profil, dan perilakunya terungkap. Anggota Brimob yang merupakan sopir istri Ferdy Sambo, Putri Ferdy Sambo tersebut tewas tertembak dalam kasus penembakan di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. (kolase foto (handover))

Kredibilitas Polri Dipertaruhkan

Mahfud MD mengatakan, kredibilitas Polri dan pemerintah menjadi taruhan dalam kasus penembakan yang terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Menurutnya, lebih dari satu tahun terakhir, Polri selalu mendapat penilaian atau persepsi positif yang tinggi dari publik, sesuai hasil berbagai lembagai survei.

"Kinerja positif pemerintah dikontribusi secara signifikan oleh bidang politik dan keamanan, serta penegakan hukum. Hasil survei terakhir Indikator Politik yang baru diumumkan kemarin misalnya mengatakan begitu," katanya

Maka itu, Mahfud lebih lanjut menilai apa yang dilakukan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit dengan membentuk tim investigasi untuk kasus ini sudah tepat

"Itu sudah mewakili sikap dan langkah pemerintah sehingga Kemenkopolhukam akan mengawalnya," kata dia.

Mahfud juga sudah berpesan kepada Benny Mamoto selaku Sekretaris Kompolnas untuk aktif menelisik kasus ini guna membantu Polri membuat perkara menjadi terang.

"Perkembangannya bagus juga karena selain membentuk tim, Kapolri juga sudah mengumumkan untuk menggandeng Kompolnas dan Komnas HAM guna mengungkap secara terang kasus ini," tandas Eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Pelecehan Seksual

Kepolisian RI telah mengungkapkan alasan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ditembak mati oleh Bharada E, di kediaman Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan bahwa Brigpol Yosua ditembak mati karena diduga melakukan pelecehan dan menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

"Yang jelas gininya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Pemeran Video Viral Wanita di Baubau Joget Pakai Lingerie Pink, Sosok Sebenarnya Jadi Sorotan

Ramadhan menuturkan bahwa fakta itu diketahui berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. Dua saksi yang diperiksa diantaranya adalah Istri Kadiv Propam dan Bharada E.

"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri KadivPropam dengan todongan senjata,” ungkap Ramadhan.

Ia menuturkan bahwa Istri Kadiv Propam disebut berteriak akibat pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J. Teriakan permintaan tolong tersebut pun didengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas rumah.

Menurutnya, kehadiran Bharada E pun Brigadir J menjadi panik. Saat ditanya insiden itu, Brigadir J malah melepaskan tembakan kepada Bharasa yang berdiri di depan kamar.

“Pertanyaan Bharada E direspon oleh Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali kearah Bharada E,” tukas Ramadhan.

Untuk diketahui, Bharada E merupakan Anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadivpropam.

Sementara itu, Brigadir J adalah Anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai Supir dinas istri KadivPropam. (*)

Sumber: Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved