Aturan Erik ten Hag Bikin Susah Pemain Man United: Jika Telat Ditendang dari Tim hingga Makan Diatur
Di antaranya adalah hukuman dikeluarkan dari tim bagi yang terlambat, hingga makanan para pemain harus diatur oleh klub.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Peraturan pelatih baru Manchester, Erik ten Hag, dianggap menyulitkan para pemain.
Aturan ketat Erik ten Hag disebut terlalu berlebihan.
Di antaranya adalah hukuman dikeluarkan dari tim bagi yang terlambat, hingga makanan para pemain harus diatur oleh klub.
Baca juga: Erik ten Hag Gemas Status Ronaldo Tak Jelas, Desak MU: Biarkan Dia Bahagia meski Kita Kesulitan
Sosok yang mengkritik Erik ten Hag adalah mantan pelatih interim Timnas Inggris, Stuart Pearce.
Menurut dia, wajar jika pemain terlambat tiba di lokasi latihan karena jalanan sering macet.
Pearce pun menilai kebijakan Ten Hag cuma menimbulkan masalah.
Baca juga: Erik ten Hag Marah-marah saat Latihan: Bruno Fernandes Diteriaki, Harry Maguire Dipuji
"Terlambat merupakan hal logis. Anda bisa terjebak macet di M60," tutur Pearce seperti dikutip BolaSport.com dari Dailymail.
"Jika Anda pemain tim utama dan terjebak dalam sedikit kemacetan dalam perjalanan ke tempat latihan dan Anda dikeluarkan dari tim, apakah Anda akan mengatakan, 'Baiklah, itu aturannya, apa yang bisa saya lakukan?'"
"Itu kadang-kadang tidak bisa dikendalikan. Akal sehat harus memainkan peran yang adil. Anda hanya menimbulkan masalah sebagai manajer," kata Pearce.
Selain soal pengaturan waktu, Ten Hag juga melarang para pemain United untuk menggunakan jasa koki pribadi.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Bakal Wariskan Nomor Punggung 7 ke Jadon Sancho jika Tinggalkan Man United
Sang nakhoda menyerahkan soal urusan makanan kepada juru masak klub.
Lagi-lagi, Pearce tak setuju.
"Banyak pemain mempekerjakan koki pribadi. Anda tidak bisa mengawasinya," ucap sosok berumur 60 tahun itu.
"Mereka melakukannya untuk alasan yang tepat dan untuk makanan berbeda yang mereka miliki secara budaya di seluruh dunia."
"Dengan menerapkan aturan individu seperti itu, Anda harus melakukan pengawasan! Bagaimana Anda mengawasinya?" ujar Pearce.
Baca juga: Mampu Gaji Ronaldo Rp 8,7 M per Minggu, Bayern Munchen Tetap Ogah: Hebat tapi Tak Cocok dengan Kami