Susi Air Kecelakaan, Kondisi Terkini Penumpang Pesawat Jatuh di Papua Dikabarkan Susi Pudjiastuti
Susi Air kecelakaan, kondisi terkini pilot dan penumpang pesawat jatuh di Papua dikabarkan Susi Pudjiastuti.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, PAPUA - Susi Air kecelakaan, kondisi terkini pilot dan penumpang pesawat jatuh di Papua dikabarkan Susi Pudjiastuti.
Pesawat yang membawa 7 penumpang termasuk kru itu mengalami kecelakaan pada Kamis (23/06/2022) sekitar pukul 06.00 wita.
Pesawat Susi Air jatuh saat dalam penerbangan dari Timika ke Duma.
Kabar terkini kecelakaan Susi Air tersebut pun disampaikan Susi Pudjiastuti yang merupakan pemilik maskapai penerbangan tersebut.
Dia mengabarkan kondisi penumpang, kru, dan pilot, pesawat jatuh tersebut.
Baca juga: Duduk Perkara Penarikan Susi Air dari Hanggar, Pemkab Malinau Singgung Kontrak Penyewa Baru
“Alhamdulilah info berita terakhir semua penumpang selamat ... Amin YRA,” tulis Susi melalui akun twitternya, Kamis (23/6/2022).
Menurutnya, proses evakuasi dari lokasi kecelakaan Susi Air tersebut sementara berlangsung.
“Update info : Jam 09:00 Captain Pilot & Semua penumpang Selamat Mohon doa semua proses evakuasi dari Lokasi bisa lancar dan mudah,” kata mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu.
Berikut data 7 kru dan penumpang Susi Air kecelakaan dikutip TribunnewsSultra.com dari Tribunnews.com:
1. Capt Doyle Peter
2. Lukas Dimpau
3. Seru warkus Diabelu
4. Leo Pimpiau
5. Philipus Dimpau
6. Ficken Dimpau
Baca juga: Bukan Kali Pertama, Pesawat Susi Air Juga Pernah Diusir dari Nabire Papua, Begini Ceritanya
7. Melina Dimpau.
Pesawat Jatuh
Kepala Kakansar Timika, George Leo Merchy Randang, melaporkan pesawat Susi Air PK BVM mengalami kecelakaan dalam perjalanan dari Timika ke Duma.
Pesawat tersebut dilaporkan jatuh pada titik koordinat 04°02' 54.00"S / 136° 43' 0600E, jarak 38Miles, rad 343.81° dari TIM.
“Pesawat terbang dari Bandara Mozes Kilangin Timika pukul 06.00 WIT, Kamis (23/6/2022). Hingga kini Tim SAR Timika masih melakukan evakuasi korban,” kata George dalam keterangannya.

Informasi terkait kecelakaan Susi Air yang membawa 7 penumpang termasuk kru pesawat tersebut sebelumnya diterima pukul 08.10 WIT
“Pesawat bawa 7 penumpang termasuk kru pesawat. Koordinat kecelakaan pesawat itu sudah diketahui, dengan koordinat 04°02' 54.00"S / 136° 43' 0600E, jarak 38Miles, rad 343.81° dari TIM," ujar George.
Tim sudah diberangkatkan ke lokasi jatuhnya pesawat tersebut untuk melakukan evakuasi para korban.
“Diberangkatkan 1 Tim Rescue Kansar Timika menuju Bandara Mozes Kilangin,” katanya.
Alat yang digunakan untuk evakuasi di antaranya truk personil, peralatan komunikasi, helikopter, serta peralatan medis dan evakuasi.
Semua Penumpang Selamat
Semua penumpang pesawat Susi Air kecelakaan di Papua dikabarkan selamat.
Susi Pudjiastuti langsung menginformasikan kondisi terkini pilot beserta seluruh penumpang pesawat jatuh tersebut.
Melalui akun media sosialnya, Susi menyatakan, informasi terakhir semua penumpang pesawat Susi Air selamat.
“Alhamdulilah info berita terakhir semua penumpang selamat ... Amin YRA,” cuit pemilik Susi Air tersebut melalui akun Twitternya.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itupun memohon doa agar proses evakuasi berjalan lancar.
“Update info : Jam 09:00 Captain Pilot & Semua penumpang Selamat Mohon doa semua proses evakuasi dari Lokasi bisa lancar dan mudah,” ujar Susi.
Sebelum mengupdate kondisi pilot dan penumpang pesawat, Susi menginformasikan kabar pesawat jatuh di perairan Papua tersebut.
“Berita duka: Pesawat Susiair jenis Pilatus Porter PK BVM Dayle Peter Houzet dan 6 Penumpang pagi ini mengalami kecelakaan di Rute Timika - Duma,” cuitnya.
Berita terakhir ada yg selamat. Tim evakuasi Basarnas dan TNI segera bergerak. Mohon doanya semoga semuanya Selamat. Amin YRA,” lanjut Susi.
Tentang Susi Air
Berikut ini profil Susi Air, maskapai milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, dikutip TribunnewsSultra.com dari Tribunnews.com.
PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air) didirikan pada 2004 silam dengan tujuan awal untuk mengantarkan muatan perikanan dari perusahaan lain milik Susi Pudjiastuti, dikutip dari Wikipedia.
Saat awal berdiri dan beroperasi, Susi Air hanya memiliki dua pesawat.
Namun, saat tsunami dan gempa bumi melanda wilayah Sumatera, Susi Air dialihkan untuk tujuan kemanusiaan.
Mengutip situs resmi Susi Air, layanan operasional pertamanya dimulai di Medan, Sumatera Utara pada 27 Desember 2004.
Sebagai tanggapan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami yang sebagian besar menghancurkan wilayah tersebut.
Sejak saat itu, dua pesawat Susi Air secara permanen berbasis di Medan.
Pada 2006, maskapai ini mulai mengembangkan rute terjadwal yang berbasis di luar Medan hingga berkembang secara signifikan.
Hingga saat ini, Susi Air mengoperasikan 49 armada pesawat yang terdiri dari 32 Cessna Grand Caravan C208B, 9 Pilatus PC-6 Turbo Porter, 3 Archer PA-28, dan 1 LET 410 untuk pesawat sayap tetap.
Sementara itu, operasi helikopter dimulai pada akhir 2009 dengan 1 Agusta Westland Grand A109S.
Kemudian, ada armada tambahan 1 Agusta Westland Koala A119K yang bergabung pada Maret 2010.
Masih mengutip situs resminya, Susi Air mulai membuka penerbangan perdana perintis untuk wilayah Dabo, Singkep, Gunung Sitoli, Sumenep, Ternate, dan Masamba pada 4 Januari 2021.
Kemudian, untuk wilayah Manokwari, Merauke, dan Wamena pada 6 Januari 2021.
Berdasarkan catatan Susi Air, perusahaan ini sudah memiliki 20 basis operasional utama di Medan, Banda Aceh, Padang, Dabo, Bengkulu, Jakarta, dan Pangandaran.
Selain itu, Palangkaraya, Samarinda, Tarakan, Malinau, Kupang, Masamba, Manokwari, Biak, Nabire, Timika, Jayapura, Wamena, dan Merauke.
Operasi didukung oleh total lebih dari 140 pesawat, 75 insinyur dan mekanik pesawat, serta 650 staf darat dan pendukung lainnya.
Pencapaian Susi Air hingga kini, sukses mencapai 150-225 penerbangan per hari, 40.800 jam penerbangan sudah ditempuh.
Selain itu, telah melayani 196 rute domestik, 164 tujuan domestik, dan 32 rute komersial.(*)
(TribunnewsSultra.com/Muhammad Israjab, WartaKota/Suprapto, Tribunnews.com/Dennis Destryawan/Pravitri Retno Widyastuti)