Berita Sulawesi

Kisah Pilu Siswa MTs Meregang Nyawa Dianiaya 9 Temannya Saat Mau Salat di Sekolah Kotamobagu

Berikut kisah pilu Bintang (13), seorang siswa MTs, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sultra), yang diduga meregang nyawa dianiaya 9 teman sekolahnya.

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Aqsa
kolase foto unggahan foto akun Facebook Dedeng Mopangga
Berikut kisah pilu BT (13), seorang siswa MTs, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sultra), yang diduga meregang nyawa dianiaya 9 teman sekolahnya. Siswa salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang meninggal dunia itu diduga pula menjadi korban bullying temannya itu. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KOTAMOBAGU - Berikut kisah pilu BT (13), seorang siswa MTs, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sultra), yang diduga meregang nyawa dianiaya 9 teman sekolahnya.

Siswa salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang meninggal dunia itu diduga pula menjadi korban bullying temannya itu.

Dalam kisah viral yang beredar luas, BT bahkan dikabarkan dibullying rekan-rekannya di lingkungan sekolah saat jam pelajaran berlangsung.

Mirisnya lagi, tindakan penganiayaan tersebut dikabarkan terjadi saat korban akan menunaikan salat di musala sekolahnya.

Peristiwa memilukan itu disebutkan terjadi di lingkungan sekolah dan saat jam pelajaran berlangsung.

Baca juga: Jesse Choi Suami Maudy Ayunda Ungkap Pernah Di-Bully gegara Keturunan Korea saat Tinggal di Amerika

Kisah pilu penyebab kematian BT itupun viral di media sosial (medsos) setelah diunggah sejumlah akun.

Dikutip TribunnewsSultra.com dari TribunManado.co.id, korban disebutkan merupakan warga Kecamatan Kotamobagu Selatan.

Korban tewas diduga mengalami kekerasan yang dilakukan oleh teman-temannya di sekolah.

Korban merupakan salah satu siswa MTs di Kotamobagu.

Sebelum meregang nyawa, korban sebelumnya dirawat di rumah sakit (RS) setempat karena mengeluh kesakitan pada bagian perut.

Kisah pilu Bintang (13), seorang siswa MTs, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sultra), yang diduga meregang nyawa dianiaya 9 teman sekolahnya. Siswa salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang meninggal dunia itu diduga pula menjadi korban bullying temannya itu.
Kisah pilu Bintang (13), seorang siswa MTs, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sultra), yang diduga meregang nyawa dianiaya 9 teman sekolahnya. Siswa salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang meninggal dunia itu diduga pula menjadi korban bullying temannya itu. (handover)

Namun, kondisi korban semakin kritis lalu dibawa ke RSUP Prof RD Kandou Manado.

Namun nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

BT kemudian dibawa lagi ke RS Pobundayan Kotamobagu untuk dilakukan autopsi.

Kasi Humas Polres Kotamobagu Iptu I Dewa Dwi Adyana, Minggu mengatakan, pihaknya sudah mengamankan beberapa orang telapor.

“Ada beberapa orang sudah diamankan untuk dimintai keterangan,” katanya Minggu (14/6/2022).

“Mereka didampingi oleh orangtua masing-masing. Saat ini belum tahu berapa orang pelaku, karena masih dalam pengembangan,” jelasnya menambahkan.

Perkembangan Kasus Bullying

Lantas bagaimana perkembangan penanganan kasus BT yang diduga meregang nyawa setelah dibullying teman-temannya itu?

Kapolres Kotamobagu, AKBP Irham Halid, menyebut kasus tersebut adalah penganiayaan yang dilakukan terhadap korban.

“Jadi ini kasus penganiayaan bukan seperti informasi yang beredar yaitu bullying,” jelasnya Senin (13/6/2022).

Baca juga: Gara-gara Cemburu, Sekelompok Siswi SMK Bully Sesama Pelajar hingga Dorong dan Aniaya Korban

Halid mengatakan teman-teman korban yang diduga menjadi pelaku sudah diamankan.

“Itu sudah kami jemput, dan sudah kita ambil keterangan dengan pendampingan dari UPTD dan yang paling tua itu mereka umur 14 tahun,” ujarnya.

Sejauh ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.

“Nanti semuanya akan diproses setelah proses semuanya selesai akan disampaikan,” katanya.

Ditambahkannya kasus ini secepatnya akan dirilis oleh aparat kepolisian.

“Jadi saya akan sampaikan ekspos resmi dan akan disampaikan saat proses semuanya selesai, supaya informasi tidak bias,” jelasnya.

Pihak Sekolah Akui Kelalaian

Sementara itu, Kepala MTs tempat BT bersekolah mengakui ada kelalaian yang terjadi.

Meskipun kata dia MTs tersebut dilengkapi dengan kamera CCTV.

Dia mengatakan pihaknya belum tahu persis seperti apa kejadiannya.

“Karena dari hari Senin sampai hari Sabtu tidak ada laporan, terjadi bullying dan kekerasan,” ujar Kepala MTs perempuan tersebut.

“Kami mengakui, sebagai guru pendidik, staff dan pengamanan di sekolah ini, kami lalai tidak mengontrol,” katanya menambahkan.

Dan tentu lanjut dia, ini akan menjadi pelajaran buat kita semua seketat apapun tetap akan ada kecolongan juga.

“Saya selaku Kepala MTs akan bertangung jawab sepenuhnya. Kasus ini sudah ditangani oleh Aparat Penegak Hukum (APH) Polres Kotamobagu,” jelasnya.

“Pada hari minggu kemarin, anak-anak yang terlibat yang sudah dilaporkan dari keluarga korban, saat ini sudah dimintai keterangan,” ujanya menambahkan.

Menurut sang kepsek, dirinya akan memohon petunjuk kepada DP3A Kotamobagu agar memberikan arahan jika nantinya ada penetapan tersangka dan merupakan dari siswa dari MTs tersebut.

MTs tempat korban bersekolah saat ini memiliki 41 guru, 20 honorer, 21 PNS.

Mereka membina sekitar 723 siswa MTs.

Salah satunya Bintang yang berpulang diduga akibat penganiayaan yang dilakukan sejumlah rekannya.

Kisah Viral Medsos

Baca juga: Versi Lain Video Viral Cleaning Service Bersihkan Sepatu Gadis di Mal Diungkap Sang Ibu Kakak Adik

Kisah pilu BT, siswa MTs di Kotamabagu yang diduga meregang nyawa setelah menjadi korban bullying dan penganiayaan rekan sekolahnya sebelumnya viral di media sosial (medsos).

Sejumlah postingan viral medsos menceritakan jika korban dibullying saat hendak mengambil wudu untuk menunaikan salat di musala sekolah.

“Ksiang mo pigi sholat di mushola baru mo b ambe aer wudhu kong dorang 9 orang malendong dorang tutup dpe mata kong kuat pukul.

Ksiang anak SMP kls 1 kong pe kurang ajar samua (Kasihan, mau pergi Salat di Musala, baru mau ambil air wudu, tapi mereka 9 orang keroyok mereka tutup matanya dan kemudian dipukul.

Kasihan anak SMP kelas 1 tapi semua kurang ajar),” tulis akun @melinnpaputungan seperti yang dibagikan oleh Anggota DPR RI Hillary Brigitta Lasut.

Kisah pilu tersebut juga dibagian sejumlah akun Instagram, salah satunya @campuspedia.

Dalam unggahan itu disebutkan siswa Mts di Kotamobagu tersebut meninggal dunia setelah dianiaya 9 teman sekolahnya.

Kejadian tersebut terjadi di lingkungan sekolah dan saat jam pelajaran.

“Cerita ini pertama kali diunggah di akun Facebook Dedeng Mopangga yang mengunggah cerita terkait kasus bullying ini,” tulis akun IG tersebut.

“Penganiayaan ini terjadi ketika korban ingin pergi sholat ke Musholla, namun sembilan temannya menutup mata korban lalu dipukul,” lanjutnya.

Setelah dipukul, korban disebutkan mengeluh sakit di bagian perut dan langsung menceritakan kepada orangtuanya.

Korban mengalami kelainan usus dan sempat dioperasi.

Namun pada Minggu (12/6/2022), nyawa korban sudah tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.(*)

(TribunnewsSultra.com/M Israjab, TribunManado.co.id/Rhendi Umar/Sriyani Buhang)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved