Isi Pidato Ridwan Kamil di Pemakaman Eril: Ceritakan 14 Hari Melelahkan dan Bekal Kematian Eril
Inilah isi pidato Ridwan Kamil pada pemakaman putranya, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril pada Senin, 13 Juni 2022.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Inilah sebagian dari isi pidato Ridwan Kamil pada pemakaman putranya, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril pada Senin, 13 Juni 2022.
Pada Senin siang, jenazah Eril akhirnya dimakamkan di Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, setelah disemayamkan di Gedung Pakuan, Kota Bandung pada Minggu, 12 Juni 2022.
Setelah prosesi pemakaman selesai, Ridwan Kamil menyampaikan pidato kepada para pelayat.
Pidato Ridwan Kamil diawali dengan ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi, Wakil Presiden Maruf Amin, para menteri, para pejabat di Kabupaten Bandung dan Jawa Barat.
Baca juga: Penampakan Nisan Makam Eril: Ridwan Kamil, Atalia, dan Zara Tabur Bunga setelah Pemakaman Selesai
Baca juga: Video Ridwan Kamil Kuatkan Nenek Eril, Genggam Tangan di Depan Liang Lahad Putra Sulung

Tak lupa juga untuk sahabat keluarga Ridwan Kamil, para ulama, tokoh masyarakat, dan warga.
Ridwan Kamil kemudian menyinggung mengenai tanggung jawab yang mungkin belum dilaksanakan Eril semasa hidup agar segera dibicarakan dengan keluarga.
Memulai pidatonya tentang Eril, Ridwan Kamil menekankan pada 14 hari pencarian Eril di Sungai Aare, Bern, Swiss.
Selama dua minggu pencarian itu ada banyak hal yang bisa dipetik.
"Selama 14 hari Allah memberikan waktu kepada kita untuk bertafakur, selama 14 hari Allah memberi petunjuk kepada kita untuk mengambil pelajaran dari apa yang kita lihat, kita dengar dan kita doakan," kata Ridwan Kamil.
Selama Eril dinyatakan hilang hingga ditemukan tak bernyawa, sudah ada jutaan doa untuk Eril.
Baca juga: Video Nabila Ishma Pacar Eril Berlutut Dekat Peti Jenazah, Tangis Langsung Pecah Lepas sang Kekasih
Baca juga: Video Detik-detik Pemakaman Eril di Cimaung, Pelayat Berdiri Sambut Jenazah Anak Ridwan Kamil
Hal itu tak lepas dari kebaikan Eril semasa hidupnya kepada orang-orang.
"Ada bekal yang Eril sudah lakukan, yaitu kebaikan-kebaikan," ucap Ridwan Kamil.
Kemudian Ridwan Kamil membahas soal betapa berbedanya waktu berjalan jika ada musibah yang menimpa.
Namun, semua ini adalah takdir Tuhan yang mau tidak mau harus dihadapi.
"14 hari bisa terasa pendek dalam hidup rutin yang sehari-hari, tapi 14 hari ini menjadi begitu panjang dalam kehidupan kami."