Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga Restui Anaknya Aksan Jaya Putra Maju di Pilwali Kendari 2024

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Bupati Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga merestui anaknya Aksan Jaya Putra (AJP) untuk maju di Pemilihan Wali Kota atau Pilwali Kendari 2024.

AJP yang merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara atau DPRD Sultra belakangan ini kian gencar melakukan sosialisasi.

Sosialisasi yang dilakukan legislator provinsi peraih suara tertinggi tersebut dilakukan dengan memasang baliho dan alat peraga di Kota Kendari hingga bersilaturahmi dengan masyarakat.

Terkait anak kandungnya yang kini digadang-gadang bakal maju Pilwali Kendari 2024, Surunuddin menilai sesuatu hal yang wajar.

Surunuddin yang merupakan ayah kandung AJP mendukung langkah putranya itu.

Baca juga: AJP Bersama MKGR Sultra Bagikan Paket Sembako kepada Korban Kebakaran Rumah di Bungkutoko Kendari

“Pandangan saya anak-anak saya sudah dewasa dan sudah saya bekali. Saya tidak mungkin melarang dan pada akhirnya masyarakat yang menilai,” katanya pada Rabu (8/6/2022).

Bagi Surunuddin siapapun bisa berkompetisi termasuk AJP di era kontestasi politik yang terbuka seperti sekarang ini.

“Silakan. Jika memiliki kemampuan sumber daya manusia dan kemasyarakatan bagus silahkan,” jelasnya dikutip TribunnewsSultra.com dalam keterangan tertulis.

Meski demikian, Surunuddin menegaskan dirinya tidak pernah mengarahkan anaknya tersebut bertarung di Pilwali Kendari 2024.

Termasuk langkah AJP terjun ke dunia politik hingga menjadi anggota DPRD Sultra pada Pemilihan Legislatif atau Pileg 2019 lalu tanpa tendensi darinya.

“Tapi kalau saya menyuruh-nyuruh saya tidak seperti itu,” ujar politisi Partai Golkar tersebut.

“Mengalir seperti adanya. Begitupun pada saudara-saudaranya,” kata Surunuddin menambahkan.

Namun, Surunuddin berpesan kepada anak-anaknya agar dalam berpolitik harus memiliki etika.

“Saya hanya pesan berpolitik dengan etika. Tidak menghujat orang, santun, menghargai kawan maupun lawan. Jangan anggap persaingan sebagian dari musuh,” jelasnya.

“Ambil contoh dari saya sendiri. Kalah menang biasa saja. Kalau saya kalah saya hormat, kalau menang tetap menghargai. Politik ini tidak abadi. Sebentar kontestasinya selesai kita berteman lagi,” ujarnya menambahkan.(*)

(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)