Pasukan Azov Berjuang Lawan Rusia di Labirin Terowongan Pabrik Azovstal, Ratusan Lainnya Menyerah
Pasukan Azov di pabrik baja Azovstal, Mariupol, Ukraina banyak yang masih berjuang melawan Rusia.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Pasukan Azov di pabrik baja Azovstal, Mariupol, Ukraina banyak yang masih berjuang melawan Rusia.
Padahal, ratusan di antaranya sudah memilih untuk menyerah.
Serangan terus dilancarkan Rusia ke wilayah Azovstal.
Aksi Rusia ini tak hanya membahayakan militer dan warga Ukraina, namun juga membahayakan alam.
Baca juga: Kehancuran Pabrik Azovstal Ukraina oleh Bom Rusia Bisa Bocorkan Kimia Berbahaya: Laut Azov Punah

Bagaimana tidak, ribuan liter cairan kimia berbahaya berada di Azovstal.
Sedangkan kini Rusia terus memborbardir wilayah tersebut.
Dikutip TribunnewsSultra.com dari dailymail.co.uk, ribuan liter kandungan kimia mematikan di Azovstal bisa saja bocor jika wilayah itu terus diserang.
Hal ini menyebabkan kepunahan secara keseluruhan di kehidupan Laut Azov.
Baca juga: Update Invasi Ukraina Hari Ke-86: Donbas Hancur Total hingga McDonalds di Rusia akan Ganti Nama
Menurut seroang ahli, kehancuran pabrik baja bisa menjadi ancaman iklim lantaran bahan kimia beracun yang terbuang ke Laut Hitam dan Laut Mediterania.
Wali Kota Mariupol, Vadym Boychenko, menyebut penyerangan di Azovstal yang bertubi-tubi bisa membocorkan kandungan hidrogen sulfida yang pekat yang selama ini tertampung di pabrik itu.
Kebocoran itu bisa menyebabkan bencana dunia.
"Kebocoran cairan ini akan benar-benar membunuh flora dan fauna Laut Azov."
"Kemudian zat berbahaya bisa masuk ke Laut Hitam dan Laut Mediterania," beber Boychenko.
Baca juga: Tentara Rusia yang Disidang gegara Bunuh Kakek-kakek Ukraina Menunduk Minta Maaf ke Istri Korban
Maka dari itu, kepunahan total kehidupan di Laut Azov bukanlah hal yang mustahil.
Menurut stasiun TV Ukraina EspresoTV, Boychenko pun meminta para ahli di PBB untuk segera diberikan izin untuk mendalami dampak penyerangan ini demi mencegah ancaman iklim.