850 Gerai McDonald di Rusia Bakal Beroperasi dengan Nama Baru setelah Diborong Miliarder Govor

McDonald's di Rusia dikabarkan akan beroperasi dengan nama baru setelah resmi hengkang dari negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin ini.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Reuters/Evgenia Novozhenina
Restoran McDonald's yang tutup di Moskow, Rusia. 

Penjualan tunduk pada persetujuan peraturan tetapi diperkirakan akan ditutup dalam beberapa minggu, kata McDonald's.

Baca juga: Tentara Rusia yang Disidang gegara Bunuh Kakek-kakek Ukraina Menunduk Minta Maaf ke Istri Korban

Govor sendiri merupakan seorang investor konstruksi yang memiliki kilang minyak di Siberia sekaligus anggota dewan perusahaan lain yang memiliki proyek di Siberia termasuk hotel Park Inn Novokuznetsk dan klinik swasta.

Ia juga setengah pemilik dari perusahaan minyak dan gas bumi Neftekhimservis.

Untuk diketahui, McDonald's adalah salah satu merek konsumen barat pertama yang memasuki Rusia pada tahun 1990.

Tokonya yang besar dan berkilau di dekat Lapangan Pushkin di Moskow, yang dibuka tak lama setelah runtuhnya Tembok Berlin, menandakan era baru optimisme setelah perang dingin.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-85 Perang Rusia Vs Ukraina: Biden Yakin Swedia dan Finlandia Lolos Jadi NATO

McDonald's mengatakan akan mempertahankan merek dagangnya di Rusia dan mengambil langkah untuk menegakkannya jika perlu.

Namun, tidak jelas apakah rantai AS lainnya akan mengikuti jejak McDonald's dan meninggalkan Rusia.

McDonald's yang memiliki 84 persen tokonya di Rusia, memberinya kontrol lebih besar atas operasi daripada banyak pesaingnya yang tokonya dimiliki oleh pewaralaba.

Tak hanya McDonald's, sebanyak 130 gerai Starbucks di Rusia telah ditutup sejak awal Maret.

Baca juga: Ekspresi Datar Tentara Rusia saat Disidang gegara Bunuh Kakek-kakek Ukraina: Ditembak saat Bersepeda

Meski demikian, McDonald's menyatakan tak menutup kemungkinan bahwa suatu hari nanti bisa kembali ke Rusia.

“Tidak mungkin untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi saya memilih untuk mengakhiri pesan saya dengan semangat yang sama yang membawa McDonald’s ke Rusia pada awalnya: harapan,” tulis Kepala Eksekutif Perusahan McDonald, Chris Kempczinski, dalam sebuah surat kepada karyawan.

“Jadi, janganlah kita mengakhiri dengan mengatakan, ‘selamat tinggal.’ Sebaliknya, mari kita ucapkan seperti yang mereka lakukan dalam bahasa Rusia: sampai kita bertemu lagi.” imbuhnya.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved