Berita Ekonomi
BPS Catat Inflasi Kota Kendari dan Baubau April 2022 Sebesar 1,65 Persen, Ini Penyebabnya
BPS Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat inflasi di Sultra pada April 2022 sebesar 1,65 persen.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat inflasi di Sultra pada April 2022 sebesar 1,65 persen.
Secara umum perkembangan harga berbagai komoditas pada April 2022 menunjukkan tren kenaikan.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS, gabungan 2 kota IHK di Sulawesi Tenggara (Kendari dan Baubau) Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,54 pada Maret 2022 menjadi 110,33 pada April 2022.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti mengatakan tingkat inflasi tahun kalender (Januari–April 2022) sebesar 2,28 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2022 terhadap April 2021) sebesar 4,87 persen.
Baca juga: Jumlah Penumpang Kapal di Sultra Maret 2022 Capai 294.624 Orang, Pesawat Sebanyak 106.122 Orang
"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada beberapa kelompok seperti misalnya transportasi sebesar 4,92 persen,"katanya, Selasa (10/5/2022).
Kelompok lainnya yakni makanan, minuman, dan tembakau 2,44 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,22 persen, pakaian dan alas kaki 1,08 persen, perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,12 persen.
Kemudian kesehatan 0,03 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,02 persen, rekreasi, olahraga, dan budaya 0,01 persen serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,002 persen.
Sementara kelompok yang mengalami deflasi yaitu perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,11 persen, sedangkan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan/relatif stabil.
"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada April 2022, antara lain angkutan udara, sawi hijau, ikan rambe, minyak goreng, ikan ekor kuning, ikan kembung/ ikan gembung, ikan selar/ikan tude, cumi-cumi, terong serta jagung muda/putren,"tuturnya.
Baca juga: Update Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Tenggara Triwulan I 2022 Capai 5,07 Persen
Lanjutnya terdapat juga komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain ketimun, kaos kutang/singlet pria, rok luar model biasa, panci, telur ayam kampung, cabai rawit, kunyit, apel, kompor serta daun bawang.
Pada April 2022 dari 11 kelompok pengeluaran ada 9 kelompok memberikan andil atau sumbangan inflasi yaitu perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,77 persen, kesehatan 0,73 persen.
Kemudian makanan, minuman, dan tembakau 0,08 persen, transportasi 0,07 persen, perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,01 persen.
"Selain itu ada juga pakaian dan alas kaki dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya masing-masing 0,001 persen serta kelompok pendidikan dan rekreasi, olahraga, dan budaya masing-masing 0,0001 persen,"imbuhnya.
Baca juga: Teknologi Metaverse Jadi Hal Unik di Kemeriahan Expo HUT Kota Kendari ke 191 Tahun
Agnes menuturkan kelompok yang memberikan sumbangan atau andil deflasi yaitu kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,02 persen, sedang kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan/relatif stabil.
Sementara itu jika melihat keseluruhan Pulau Sulawesi pada April 2022 dari kota-kota IHK yang berjumlah 13 kota, semuanya tercatat inflasi.