Putin saat Pidato Victory Day 9 Mei: Samakan Invasi Rusia di Ukraina dengan Perang Dunia II
Presiden Rusia Vladimir Putin mengaitkan invasi yang dilancarkannya di Ukraina dan kini masih berlangsung dengan Perang Dunia Kedua.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Sebagimana diketahui bahwa Krimea adalah semenanjung yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.
Baca juga: Rusia Gelar Perayaan Hari Kemenangan 9 Mei di Tengah Kecaman Ukraina atas Pengeboman Sekolah
“Negara-negara NATO tidak mau mendengarkan kami,” sebut Putin.
“Mereka memiliki rencana yang berbeda, dan kami melihatnya. Mereka merencanakan invasi ke tanah bersejarah kami, termasuk Krimea. Rusia memberikan penolakan awal terhadap agresi, itu adalah keputusan yang dipaksakan, tepat waktu dan satu-satunya yang tepat.” imbuhnya.
Putin juga menggambarkan perang itu sebagai "suci".
“Pembelaan tanah air, ketika nasibnya diputuskan, selalu suci,” kata Putin berbicara tentang perang dunia kedua.
Baca juga: Momen PM Kanada Sebut Rusia Lakukan Kejahatan Perang saat Istri Joe Biden Kunjungi Ukraina
“Dan sekarang, kamu berjuang untuk orang-orang kami di Donbas. Demi keamanan tanah air kami, Rusia.” lanjutnya.

Diketahui bahwa Rusia menyediakan lebih sedikit kendaraan lapis baja daripada tahun-tahun sebelumnya selama parade Lapangan Merah pada Senin (9/5/2022) kemarin.
Selain itu, sebuah jalan layang yang direncanakan pun dibatalkan Rusia, seolah-olah karena kondisi cuaca.
Putin tidak menyebutkan kemenangan Rusia secara spesifik dalam pidatonya.
Baca juga: Update Hari Ke-75 Perang: Bom Rusia Tewaskan 60 Warga Ukraina yang Berlindung di Sekolah
Meskipun ada spekulasi bahwa pada Senin (9/5/2022), pasukan Rusia terlibat dalam upaya terakhir untuk mengamankan Mariupol dan pabrik Azovstal, tempat para pembela Ukraina yang tersisa berlindung.
Sebaliknya, Putin justru membahas kerugian pasukan dalam perang, dengan berkata bahwa ia telah menandatangani perintah baru yang akan memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak dari mereka yang terbunuh.
Kremlin juga dituduh berusaha menutupi kerugian.
Setelah tenggelamnya kapal penjelajah Moskva di Laut Hitam, sejumlah keluarga mengumumkan kepada publik dengan klaim bahwa militer Rusia berusaha menghindari konfirmasi kematian di atas kapal perang tersebut.

Baca juga: Kuatkan Posisi Ukraina di Medan Perang dan Perundingan, G7 Sebut Tindakan Putin Permalukan Rusia
"Kematian setiap prajurit dan perwira kami adalah kesedihan bagi kita semua dan kehilangan yang tidak dapat diperbaiki bagi kerabat dan teman-teman," ucap Putin.
“Negara, daerah, perusahaan, organisasi publik akan melakukan segalanya untuk merawat keluarga seperti itu dan membantu mereka. Kami akan memberikan dukungan khusus kepada anak-anak dari rekan-rekan yang tewas dan terluka. Keputusan presiden tentang ini ditandatangani hari ini.” jelasnya.