Berita Ekonomi
Harga Bawang Merah, Telur hingga Gula Pasir Merangkak Naik di Kendari, Minyak Goreng Turun
Sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) merangkak naik usai Lebaran Idulfitri 1443 Hijriah.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) merangkak naik usai Lebaran Idulfitri 1443 Hijriah/2022 Masehi.
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com pada Selasa (10/5/2022), barang kebutuhan pokok seperti bawang merah, telur hingga gula pasir melonjak naik.
Salah seorang pedagang di Pasar Korem, Irwan (26) mengatakan terdapat beberapa barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan usai libur Lebaran.
"Kenaikan tersebut seperti misalnya bawang merah dari Rp30 ribu menjadi Rp35 ribu - Rp40 ribu per kilogram, telur saat ini Rp55 ribu dari Rp50 ribu satu rak, gula pasir Rp15 ribu dari Rp14 ribu," jelasnya.
Selain itu, kata Irwan, untuk harga minyak goreng kemasan yang ia jual sudah mengalami penurunan.
Baca juga: BPS Sulawesi Tenggara Catat Nilai Tukar Petani April 2022 di Sultra Alami Kenaikan 0,08 Persen
"Minyak goreng sudah turun, penyebabnya karena stoknya atau ketersediaannya saat ini sudah banyak jadi tidak lagi mahal," tuturnya.
Irwan menuturkan harga minyak goreng saat ini di pasar lebih rendah jika dibandingkan dengan ritel maupun minimarket yang ada di Kota Kendari.
"Untuk minyak goreng merk Fitri Rp27 ribu per liter, Sovia dibanderol Rp27 ribu per liter, Bimoli Rp30 ribu per liter, Filma Rp28 ribu per liter, Kunci Mas Rp28 ribu per liter," jelasnya.
Padahal harga minyak goreng kemasan sebelumnya melonjak naik hingga mencapai seratus persen, dulunya per liter Rp65 ribu dan ukuran dua liter Rp90 ribu - Rp120 ribu.
Katanya, barang kebutuhan pokok yang ia jual dan rerata pedagang di Pasar Korem ini mengambil dari Sulawesi Selatan (Enrekang).

Seorang pedagang lainnya yakni Lestari (27) mengatakan khusus untuk harga bawang merah memang mengalami kenaikan.
Katanya, naiknya harga bawang merah tersebut karena ketersediaan ataupun stoknya mengalami kekurangan dan terjadi sudah tiga hari terakhir ini.
"Saya juga tidak tahu sampai kapan bawang merah naik, karena tidak ada juga kepastian terkait itu," katanya.
Sementara itu, di tempat lainnya, padagang di Pasar Sentral Kota Lama, Jum (32) mengatakan hanya beberapa saja barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan.
"Kenaikan barang kebutuhan pokok misalnya seperti telur per rak dibanderol Rp48 ribu dari Rp45 ribu, dan bawang merah dari Rp38 ribu menjadi Rp40 ribu," ujarnya.
Baca juga: Ekspor dan Impor Sulawesi Tenggara pada Maret 2022 Mengalami Kenaikan, Ini Komoditi Andalan Sultra
Untuk diketahui, harga sembako lainnya yang mengalami penurunan yakni cabai kecil, cabai keriting, sedangkan bawang putih tidak mengalami kenaikan maupun penurunan harga. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)