Idul Fitri 2022

Apakah Puasa Syawal Harus Urut dan Tak Terputus? Simak Penjelasan Berikut Ini

Bagaimana jika mendapat halangan sehingga enam hari tersebut terputus di tengah?

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
humanresourcesonline.net
Ilustrasi Salat 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Apakah menjalankan ibadah puasa Syawal harus selama enam hari berurutan?

Bagaimana jika mendapat halangan sehingga enam hari tersebut terputus di tengah?

Simak penjelasan berikut ini.

Setelah bulan Ramadan selesai, umat Islam disunahkan untuk menjalankan ibadah puasa Syawal.

Baca juga: Keutamaan Puasa Syawal: Dapat Ganjaran Puasa Setahun Penuh hingga Tanda Diterima Amalan Ramadan

Puasa Syawal adalah puasa selama enam hari di bulan Syawal.

Puasa Syawal memiliki berbagai keutamaan.

Dikutip TribunnewsSultra.com dari buku Panduan Ramadhan terbitan Pustaka Muslim, puasa Syawal akan menggenapkan ganjaran berpuasa setahun penuh.

Dari Abu Ayyub Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Baca juga: Dahulukan Bayar Utang Puasa Ramadan atau Puasa Syawal? Simak Penjelasan Berikut

"Bangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.”

Maksud dari seperti puasa setahun penuh adalah akrena setiap kebaikan dikalikan sepuluh kebaikan.

Menurut para ulama, bulan Ramadan (puasa sebulan penuh) sama dengan (berpuasa) selama sepuluh bulan (30 x 10 = 300 hari = 10 bulan) dan puasa enam hari di bulan Syawal sama dengan (berpuasa) selama dua bulan (6 x 10 = 60 hari = 2 bulan)

Sehingga, seolah-olah jika seseorang berpuasa Ramadan lalu melanjutkan puasa Syawal, maka seperti berpuasa setahun penuh.

Baca juga: Jawaban Taqaballahu Minna Wa Minkum, Balasan yang Benar Jika Diberi Ucapan Idul Fitri

Selain sabda di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menguatkan dengan sabda:

“Barangsiapa berpuasa enam hari setelah Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barangsiapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal]."

Padahal, penghitungan satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan itu adalah penghitungan paling minimal.

Apakah harus berurutan?

Utamanya, puasa Syawal dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri.

Namun tidak masalah jika dilaksanakan di akhir bulan asalkan masih dalam bulan Syawal.

Lebih utama juga jika dilaksanakan secara berurutan, namun tidak mengapa jika tidak berurutan.

Umat Islam juga perlu membayar utang puasa terlebih dahulu, baru menjalani puasa Syawal.

Keutamaan lain puasa Syawal adalah sama halnya dengan salat sunah rawatib.

Yakni dapat menutup kekurangan dan menyempurnakan ibadah wajib.

Baca juga: Mengapa Awal Puasa Beda tapi Idul Fitri 1 Syawal Bisa Bersamaan? Simak Penjelasan Kemenag

Kemudian, melaksanakan puasa Syawal adalah tanda diterimanya amalan puasa Ramadan.

Jika Allah menerima amalan seorang hamba, maka Dia akan menunjuki pada amalan shalih selanjutnya. Jika Allah menerima amalan puasa Ramadan, maka Allah akan tunjuki untuk melakukan amalan shalih lainnya, di antaranya puasa enam hari di bulan Syawal.

Hal ini diambil dari perkataan sebagian salaf:

“Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan di antara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya.”

Keutamaan lain adalah puasa Syawal sebagai wujud rasa syukur kepada Allah.

Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, ”Tidak ada nikmat yang lebih besar dari anugerah pengampunan dosa dari Allah.”

Kemudian, dengan melaksanakan puasa Syawal, menandakan bahwa ibadahnya kontinu dan bukan ibadah musiman saja, yakni saat berakhirnya Ramadan.

(TribunnewsSultra.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved