Idul Fitri 2022
Dahulukan Bayar Utang Puasa Ramadan atau Puasa Syawal? Simak Penjelasan Berikut
Manakah yang harus didahulukan, membayar utang puasa Ramadan atau menjalankan puasa Syawal?
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Manakah yang harus didahulukan, membayar utang puasa Ramadan atau menjalankan puasa Syawal?
Simak penjelasan berikut ini!
Setelah selesai menjalankan ibadah puasa Ramadan, umat Muslim disunahkan untuk menjalankan ibadah puasa Syawal.
Baca juga: Jawaban Taqaballahu Minna Wa Minkum, Balasan yang Benar Jika Diberi Ucapan Idul Fitri
Baca juga: Kapan Puasa Syawal Dimulai? Simak Tata Cara dan Bacaat Niat Puasa setelah Idul Fitri
Namun, sebagian umat Muslim, terutama kaum wanita, biasanya tidak bisa melaksanakan puasa selama 30 hari utuh selama Ramadan.
Memang sudah menjadi kodrat biologis bagi wanita untuk mengalami haid.
Selain menstruasi, umat Muslim mungkin ada yang mengalami halangan lain seperti sakit atau tengah dalam perjalanan.
Sehingga mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya setelah Ramadan berakhir.
Setelah menyambut Idul Fitri, sebagian umat Islam disunahkan untuk kembali menjalankan ibadah puasa, yakni puasa Syawal.
Puasa di bulan Syawal ini tidak bersifat wajib.
Baca juga: Mengapa Awal Puasa Beda tapi Idul Fitri 1 Syawal Bisa Bersamaan? Simak Penjelasan Kemenag
Lalu, bagaimana cara melaksanakan puasa Syawal jika masih ada utang puasa Ramadan?
Ganjaran puasa Syawal setelah puasa Ramadan setara dengan puasa setahun penuh.
Dikutip TribunnewsSultra.com dari buku Panduan Ramadan: Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah terbitan Pustaka Muslim, dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh."
Bukan tanpa alasan, para ulama menjelaskan sabda Nabi Muhammad SAW tersebut.
Para ulama mengatakan bahwa berpuasa seperti setahun penuh asalnya karena setiap kebaikan semisal dengan sepuluh kebaikan. Bulan Ramadan (puasa sebulan penuh) sama dengan (berpuasa) selama sepuluh bulan (30 x 10 = 300 hari = 10 bulan) dan puasa enam hari di bulan Syawal sama dengan (berpuasa) selama dua bulan (6 x 10 = 60 hari = 2 bulan).
Hal ini kembali dikuatkan oleh sabda Rasulullah SAW: