Berita Sulawesi Tenggara
BEM Universitas Muhammadiyah Kendari Tegaskan Tidak Gabung Partai Mahasiswa Indonesia
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kendari (BEM UMK) kontra terhadap adanya Partai Mahasiswa Indonesia.
Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kendari (BEM UMK) kontra terhadap adanya Partai Mahasiswa Indonesia.
Ketua BEM UMK, Karno mengatakan penamaan partai tak seharusnya menggunakan kata atau redaksi mahasiswa.
"BEM UMK tidak sependapat dengan adanya partai yang menggunakan redaksi atau kata yang berhubungan dengan mahasiswa," katanya pada Senin (25/4/2022).
Karno menegaskan BEM UMK tidak bergabung dalam Partai Mahasiswa Indonesia, sekalipun berada dalam naungan BEM Nusantara.
Seperti diketahui, Koordinator Pusat BEM Nusantara, Eko Pratama kini menjadi Ketua Partai Mahasiswa Indonesia tersebut.
Baca juga: BEM Nusantara Sebut Partai Mahasiswa Indonesia Partai Siluman, Ini Alasannya
"Sepengetahuan saya BEM Nusantara tidak bergabung dalam partai politik apapun. Bergabungnya Eko Pratama sebagai ketua tidak ada sangkut-pautnya dengan BEM Nusantara," ujarnya.
Ia menambahkan, persoalan dia (Eko Pratama) menjadi Ketua Partai atau apapun itu, Karno menyebut hal ini menjadi urusan pribadi Eko Pratama dan seharusnya tidak disangkutpautkan dengan kelembagaannya.
"Akan tetapi, penegasan bahwa kami BEM UMK tidak tergabung ataupun menjadi bagian dari Partai ini, walaupun kami berasal dari Aliansi yang sama juga hubungan emosional kami dengan Saudara Eko Pratama itu sangat dekat"
"Kemudian sependek pengetahuan saya bahwa BEM NUSANTARA versi Eko Pratama tidak tergabung di dalam Partai Politik apapun. Ini harus di garis bawahi oleh kawan-kawan yang lain."imbuhnya.
Baca juga: BEM STIKes Pelita Ibu Kendari Berbagi Sembako di Bulan Ramadan, Sasar Manusia Gerobak
Karno mengungkapkan BEM Nusantara dan Partai Mahasiswa Indonesia adalah dua hal yang berbeda.
"Hanya kami juga sangat menyayangkan penggunaan kata "mahasiswa" dalam Partai ini," tutur Karno.
Hingga saat ini, Karno bilang sementara pihaknya bersana aliansi BEM Nusantara masih komunikasi kepada Eko Pratama selaku Ketua Umum Partai itu untuk segera mengganti nama partainya.
Seperti dikutip TribunnewsSultramcom dari Tribunnews.com, munculnya Partai Mahasiswa Indonesia menjadi polemik dan mendapat kritikan dari sejumlah aktivis mahasiswa.
Nama Partai Mahasiswa Indonesia mencuat ke permukaan setelah mahasiswa melaksanakan demo di Gedung DPR pada 21 April 2022 lalu.
Saat Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menerima sejumlah perwakilan pendemo, tercetuslah nama Partai Mahasisa Indonesia.
"Telah lahir partai baru, ada namanya Partai Buruh. Lalu kemudian ada juga Partai Mahasiswa Indonesia."
"Sudah sah di departemen hukum dan HAM," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, dikutip Tribunnews.com dari kompas.tv, Senin (25/4/2022). (*)
(TribunnewsSultra.com/Husni Husein)