Ukraina Tuding Pasukan Rusia Lakukan Penguburan Massal Rahasia Warga Sipil di Kota Mariupol
Ukraina kini menuduh bahwa pasukan Rusia telah melakukan penguburan massal warga sipil di Kota Mariupol yang terkepung secara rahasia.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Disebutkan Boichenko bahwa warga sipil di Mariupol hidup dalam kondisi putus asa di jaringan terowongan bawah tanah, dikelilingi oleh pasukan Rusia.
Baca juga: Ukraina Tawari Rusia Perundingan di Mariupol Guna Bahas Evakuasi Warga Sipil dan Pejuang Azov
Berbicara di Ibu kota Rusia, Moskow pada Kamis (21/4/2022), Putin memerintahkan pasukannya untuk tidak menyerbu kompleks pabrik yang luas itu.
Yakni setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, mengakui bahwa tentara Rusia masih memerangi ribuan tentara Ukraina di sana.
Putin menilai rencana untuk menembus kompleks itu tidak praktis, dan sebaliknya menyerukan blokade daerah itu "agar seekor lalat tidak bisa melewatinya”.
Putin mengatakan kepada Shoigu, dalam sambutan yang disiarkan di televisi pemerintah:
Baca juga: Crazy Rich Ukraina Minta Rumahnya Dibom gara-gara Dijadikan Markas Rusia, Tahu dari CCTV: Saya Jijik
"Tidak perlu naik ke katakombe (lorong bawah tanah) ini dan merangkak di bawah tanah."
Sementara itu, pejabat Barat memperkirakan Moskow memiliki sekitar 5.000 dan 10.000 tentara di daerah Mariupol.
Beberapa di antaranya sekarang dapat dibebaskan untuk pergi ke utara dan mengepung pasukan Ukraina yang mempertahankan wilayah Donbas.
Adapun Boichenko mengatakan bahwa sekitar 100.000 orang masih berada di daerah yang diduduki Rusia di Mariupol.
Baca juga: Muncul Foto dan Video Kapal Perang Rusia Moskva sebelum Tenggelam, Ukraina Klaim Serang dengan Rudal
Boichenko mengungkapkan bahwa 100.000 warga lainnya berhasil melarikan diri.
Yakni sebagian besar dengan mobil pribadi, sedangkan 40.000 telah dideportasi secara paksa ke Rusia.
Lebih lanjut Boichenko menuturkan sebanyak 80 orang berhasil keluar pada Rabu (20/4/2022) dengan empat bus dan berhasil menyeberang ke wilayah yang dikuasai pemerintah Ukraina.
Namun tidak ada evakuasi yang terjadi pada hari Kamis (21/4/2022) karena pasukan Rusia menembaki titik pertemuan di mana penduduk disuruh berkumpul.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)