Ukraina Tuding Pasukan Rusia Lakukan Penguburan Massal Rahasia Warga Sipil di Kota Mariupol
Ukraina kini menuduh bahwa pasukan Rusia telah melakukan penguburan massal warga sipil di Kota Mariupol yang terkepung secara rahasia.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kota pesisir Mariupol yang terletak di Ukraina bagian selatan telah berada di bawah kendali pasukan invasi Rusia.
Ukraina kini menuduh bahwa pasukan Rusia telah melakukan penguburan massal warga sipil Mariupol secara rahasia.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, Wali Kota Mariupol Vadym Boichenko menyebut Rusia telah menyembunyikan bukti kejahatan perang 'biadab' di Mariupol.
Yakni dengan mengubur mayat warga sipil yang terbunuh oleh penembakan di kuburan massal baru.
Baca juga: Amerika Serikat Mulai Latih Tentara Ukraina Gunakan Senjata Howitzer untuk Lawan Invasi Rusia
Hal tersebut diungkapkan Boichenko pada Kamis (21/4/2022), ketika perusahaan citra satelit Amerika Serikat merilis foto yang tampaknya cocok dengan situs di Mariupol.
Boichenko mengatakan bahwa truk Rusia telah mengumpulkan mayat dari jalan-jalan di Kota Mariupol dan diangkut ke desa terdekat Manhush.
Menurut Boichenko, jasad-jasad warga sipil itu kemudian diam-diam dilemparkan ke kuburan massal di sebuah lapangan di sebelah kuburan tua pemukiman.
“Para penyerbu menyembunyikan bukti kejahatan mereka. Pemakaman ini terletak di dekat sebuah pompa bensin di sisi kiri jalan melingkar. Rusia telah menggali parit besar, selebar 30 meter. Mereka menjebak orang," beber Boichenko, Kamis (21/4/2022).
Baca juga: Update Hari Ke-57 Perang Rusia-Ukraina: Mariupol Memburuk hingga Putin Disamakan dengan Hewan Ini
Pada Kamis (21/4/2022), perusahaan AS Maxar Technologies merilis gambar dari apa yang tampak seperti kuburan massal di daerah yang sama.
Situs itu telah diperluas dalam beberapa pekan terakhir untuk menampung lebih dari 200 kuburan baru, kata Maxar.
Boichenko memperkirakan bahwa lebih dari 20.000 penduduk Mariupol telah tewas sejak pasukan Rusia mulai menyerang kota tersebut pada hari-hari awal invasi Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina.
Sebagian besar mayat sekarang telah dipindahkan, lanjut Boichenko, dengan beberapa dibuang di krematorium bergerak.
Baca juga: Merasa Jijik Rumah Barunya Ternyata Dipakai Pasukan Rusia, Crazy Rich Ukraina Minta Rumahnya Dibom
Boichenko juga membantah klaim Putin bahwa kota itu telah 'dibebaskan' oleh Rusia.
Menurut Boichenko, tentara Ukraina tetap bersembunyi di pabrik baja Azovstal di tepi kiri Mariupol, dengan antara 300 dan 1.000 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
“Kami tidak tahu persis jumlah warga sipil karena kami belum bisa mengeluarkan mereka. Kami membutuhkan satu hari gencatan senjata agar ini terjadi," ujar Boichenko kepada Guardian.