Berita Kendari
Demo GMNI Kendari, Tolak Penundaan Pemilu, Kenaikan Harga BBM, Kelangkaan Minyak Goreng hingga PPN
Dewan Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Kendari menyerukan aksi penolakan Jokowi tiga periode dan kenaikan harga BBM.
Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dewan Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Kendari menyerukan aksi penolakan Jokowi tiga periode dan kenaikan harga BBM.
Aksi demonstrasi penolakan tersebut berlangsung di Perempatan Lampu Lalu Lintas Pasar Baru, Wua-Wua, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (8/4/2022) petang.
Berdasarkan pantauan di lapangan, jalannya aksi para demonstran dengan membakar ban dan menyuarakan aspirasinya di tengah perempatan lampu lalu lintas.
Sehingga menyebabkan asap tebal dari pembakaran menghalangi pandangan pengguna jalan dan sesekali arus lalu lintas tampak tersendat.
Koordinator Lapangan, Sahrir mengatakan aksi demonstrasi dilakukan menyuarakan sejumlah persoalan yang saat ini tengah menjadi polemik secara nasional.
Baca juga: Mahasiswa di Kendari Tuntut Tanggung Jawab Pemerintah, Tolak Kenaikan Harga BBM, PPN, Minyak Goreng
"Seperti persoalan penundaan Pemilu yang akan dilakukan pada 2024 mendatang yang kemudian membuat teman-teman dari GMNI Kendari turun ke jalan," katanya.
Untuk itu, katanya, aksi ini merupakan langkah awal untuk mengajak semua lembaga di wilayah Sultra agar menolak penundaan Pemilu.
"Ini sudah melanggar regulasi perundang-undangan bahwa kepemimpinan Presiden hanya dua periode saja," tuturnya.
"Lantas mengapa sampai hari ini pemerintah akan mengamandemen UU penundaan pelaksanaan Pemilu," imbuhnya.
Selain itu, dalam aspirasinya, para demonstran juga mempertanyakan kelangkaan minyak goreng dan kenaikan harga BBM serta kenaikan PPN.
Baca juga: Mahasiswa Kendari Demo Tolak Kenaikan BBM, Kelangkaan Minyak Goreng hingga Jokowi 3 Periode
"Di tengah masa pandemi saat ini, masyarakat masih menjerit dengan rentetan persoalan ekonomi. Kini bukan solusi yang diterima masyarakat melainkan aturan baru yang semakin mencekik," ungkapnya.
Ia juga bilang, aksi demonstrasi serupa bakal kembali digelar dan secara nasional di seluruh wilayah di Indonesia pada Senin (11/4/2022) mendatang. (*)
(TribunnewsSultra.com/Husni Husein)