Kasus Minyak Goreng Palsu di Lamongan, Pelaku Campur 1 Liter Minyak Curah dengan 29 Liter Air

Seorang pedagang asl Bojonegoro di Pasar Agrobisnis, Kecamatan Babat, bernama Siti Fatimah (57) ditipu minyak goreng curah palsu.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi antre minyak goreng curah. 

Harga cukup murah

Awalnya, korban yang sehari-hari memproduksi kerupuk bahan tapioka itu tergiur dengan harga minyak goreng yang cukup terjangkau.

Yakni Rp 16.500 per kilogram, sementara pasaran di Kudus minyak goreng curah sudah mencapai Rp 18.000 per kilogram.

Ternyata korban sudah tiga kali memesan kepada pelaku.

Yang mana dari tiga pemesanan itu selalu dikirim minyak goreng asli.

Namun, pemesanan keempat malah dikirim kuah soto, yakni pada Sabtu (12/2/2022) sekitar pukul 14.00 WIB.

Sedangkan mereka baru tahu isi jeriken itu saat akan menggoreng kerupuk pada Minggu (13/2/2022).

Dari seluruh jeriken yang dipesan, 20 di antaranya berisi minyak goreng palsu atau air warna kuning seperti kuah soto.

"Saya beli 21 jeriken. Per jeriken isinya 17 kilo. Jadi, total harganya Rp 5.890.500. Saya baru membayar kepada penjualnya Rp 5.000.000," kata Siti Mutoharoh saat ditemui di kediamannya, 16 Februari 2022.

Sedangkan Musmiah yang memesan lima jeriken malah dikirim air semua.

Musmiah menuturkan kelima jeriken berisi air bening dengan sisi luar masih belepotan terkena minyak goreng.

Ia menyebut, sosok penipu itu menawari minyak dengan menggunakan mobil Toyota Avanza dan Suzuki Carry.

"Pertama, kedua, dan ketiga saat kirim minyak goreng itu, ada tiga orang laki-laki. Tapi, terkahir, kirim minyak goreng, yang kirim hanya dua orang laki-laki," kata Musmiah.

Musmiah menuturkan, salah satu dari penipu itu mengaku pensiunan polisi dari Semarang.

Ada juga yang mengaku dari Bareng, Jekulo, Kudus.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved