Anggota TNI AL Asal Konawe Gugur
Adat Tolaki Warnai Pemakaman Lettu Anumerta Muhammad Ikbal di Konawe Sulawesi Tenggara
Proses pemakaman Lettu (Letnan Satu) Anumerta Muhammad Ikbal di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), diwarnai dengan adat tolaki.
Penulis: Arman Tosepu | Editor: Risno Mawandili
"Kalau ada salah dia, saya selaku orang tuanya memohon maaf yang sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya," kata Maris sambil tersedu-sedu.
"Bila selama dia tugas utamanya sama atasannya ada salah-salah kata atau salah tingkah di kesatuannya maupun diluar," tuturnya.
"Utamanya di seluruh masyarakat Kabupaten Konawe khususnya di Desa Anggotoa, saya memohon maafkan," tambah Maris.
Tak lupa, Pemerintah Kabupaten Konawe menyampaikan duka cita untuk menguatkan hati sanak saudara.
Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Konawe, Taharuddin Saranani bahkan mengatakan bahwa Muhammad Ikbal adalah prajurit TNI AL yang mati syahid.

"Sementara melaksanakan kewajibannya sebagai Umat Islam. Yakin dan percaya anak kita (mati) syahid," ujarnya.
Tampak prosesi penyerahan jenazah hingga pemakaman berjalan dengan khidmat dengan mengusung tradisi militer.
Rubuan warga, beberapa personel kepolisian, TNI AL dan AD ikut menyaksikan mengiringi kepergian Muhammad Ikbal.
Beberpa prajurit TNI menggelar upacara persemayaman dan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Penghormatan diucapkan dengan menembakan senjata api ke udara, laiknya tradisi militer.
Baca juga: Sedih! Suasana Pemakaman Almarhum Lettu Anumerta Muhammad Ikbal di Konawe Sulawesi Tenggara
Setelah itu, pihak keluarga diizinkan untuk menaburkan bunga di makam Muahmaad Ikbal.
Mayor Laut (P) Bernard Iskandar lalu menyerahkan bendera merah putih kepada ayah almarhum Lettu Anumerta Muhammad Ikbal.
Selainnya, barulah pihak keluarga dan para pelayat menggelar pembacaan surah yasin dan tahlil yang ditutup surah pendek dan doa.
Seusai pemakaman berlangsung, pihak PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) menyerahkan secara simbolis santunan kepada orang tua almarhum sebanyak Rp 450 juta.
Pihak Bank Mandiri Taspen (Mantap) juga menyerahkan santunan sebesar Rp 10 juta kepada orang tua almarhum.
