Berita Ekonomi
Harga Kebutuhan Pokok di Kendari Sulawesi Tenggara Merangkak Naik Jelang Ramadan 2022
Menjelang bulan suci Ramadan 2022, harga beberapa kebutuhan pokok di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mulai merangkak naik.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Menjelang bulan suci Ramadan 2022, harga beberapa kebutuhan pokok di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mulai merangkak naik.
Diketahui, kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut sudah terjadi sejak seminggu ini, karena ketersediaan atau stoknya juga kian menipis jelang Ramadan.
Salah satu pasar tradisional di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara yang menjadi pantauan harga kebutuhan pokok yaitu Pasar Sentral Kota Lama, Pasar Mandonga, dan Pasar Anduonohu.
Seorang pedagang di Pasar Sentral Kota Lama, Wanida (51) mengatakan kenaikan harga kebutuhan pokok telah terjadi sekira satu atau dua minggu belakangan ini.
"Kalau mau dibilang naik, harga kebutuhan pokok naik malah hampir semuanya," ucap Wanida, Senin (28/3/2022).
Baca juga: Indogrosir Kendari Sediakan Minyak Goreng, Dibanderol Rp25 Ribu per Liter, Ritel Modern Lain Kosong
Lanjut dia, kenaikan tersebut terjadi tiap tahunnya saat menjelang bulan puasa selain itu karena ketersediaan stok yang juga kurang.
Misalnya kebutuhan pokok yang melonjak naik seperti bawang merah dari harga Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu, bawang putih dari Rp30 ribu naik Rp35 ribu.
"Kemudian kebutuhan pokok lainnya yaitu, cabai rawit dari Rp40 ribu naik Rp55 ribu, lalu cabai keriting Rp35 ribu menjadi Rp45 ribu,"tuturnya.
Lanjut Wanida, gula merah pun turut mengalami kenaikan yakni dari Rp18 ribu menjadi Rp22 ribu, gula pasir dari Rp13 ribu naik Rp14 ribu, tepung terigu dari Rp11 ribu menjadi Rp13 ribu.
Kemudian mentega dari Rp16 ribu menjadi Rp20 ribu, selain itu harga minyak goreng dibanderol Rp65 ribu untuk ukuran 2 liter.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Terbaru Hari ini di Alfamidi, Indomaret, Alfamart, Hypermart, Bimoli serta Filma
Senada dengan Wanida, pedagang lainnya yaitu Jumianti (32) mengatakan semua kebutuhan pokok mengalami kenaikan seminggu sebelum memasuki bulan puasa.
"Hampir semua misalnya saja cabai keriting dari Rp40 ribu menjadi Rp60 ribu, cabai rawit dari Rp50 ribu menjadi Rp60 ribu, cabai besar Rp40 ribu naik Rp60 ribu," tuturnya.
Kemudian, kebutuhan pokok lainnya yaitu telur ayam turut melonjak naik dari harga Rp35 ribu menjadi Rp48 ribu, bawang putih Rp28 ribu jadi Rp30 ribu dan bawang merah dari Rp30 ribu naik Rp40 ribu.
Di tempat lain yakni salah seorang pedagang di Pasar Anduonohu Rina (22) mengatakan hal yang sama tentang kenaikan harga kebutuhan pokok.
"Gula merah dari Rp18 ribu jadi Rp20 ribu, terigu dari Rp11 ribu menjadi Rp14 ribu, gula pasir Rp15 ribu naik seribu, telur ayam juga naik dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu," ucapnya.
Baca juga: RM Angkasa Nikmat Kendari Sulawesi Tenggara Tawarkan Paket Menu Prasmanan, Harga Mulai Rp27 Ribu
Kemudian bawang merah dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu, cabai rawit Rp45 ribu menjadi Rp60 ribu, dan cabai keriting Rp60 ribu yang sebelumnya Rp35 ribu.
Seorang padagang lainnya, Tia (70) mengatakan dengan kondisi saat ini semua barang kebutuhan pokok serba susah dan mahal.
Akhirnya, biaya yang harus dikeluarkan menjadi harus lebih besar dari sebelumnya apalagi saat ini menjelang bulan puasa.
"Iya, serba susah. Semua saya ambil di Pasar Baruga, karena naik biaya dikeluarkan harus lebih banyak, belum ongkos pikul dari sana (Pasar Baruga), belum lagi biaya pengangkutan," tuturnya.
Lebih lanjut, barang kebutuhan pokok yang naik antara lain bawang merah Rp40 ribu dari sebelumnya Rp35 ribu, bawang putih dari Rp40 ribu jadi Rp35 ribu.
Baca juga: Pastikan Ketersediaan Minyak Goreng selama Bulan Ramadan, Polisi Pantau Gudang Minyak Goreng
Kemudian caba rawit dari Rp50 ribu menjadi Rp60 ribu, cabai keriting dari Rp50 ribu melonjak Rp60 ribu, dan cabai hijau dari harga Rp40 ribu menjadi Rp50 ribu.
Di tempat yang berbeda, salah seorang pedagang di Pasar Korem, Ani (43) mengatakan kenaikan juga terus terjadi malah dari dua minggu yang lalu.
"Untuk terigu Rp12 ribu dari harga Rp9 ribu, gula pasir Rp15 ribu dari harga sebelumnya Rp14 ribu, hanya naik seribu rupiah saja," tuturnya.
Kata Ani, bawang merah dari Rp38 ribu yang sebelumnya Rp35 ribu, bawang putih dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu.
Selain itu, ketersedian minyak goreng pun ada, antara lain Bimoli ukuran 2 liter Rp90 ribu, Bulan Sabit Rp35 ribu ukuran 1 liter, dan Fortune 1 liter dibanderol Rp38 ribu.
Baca juga: Inisiatif Warga Buton Bikin Minyak Kelapa Pengganti Minyak Goreng, Dibagikan Gratis ke Penduduk
"Minyak goreng ini berasal dari Sulawesi Selatan, dan tidak terjadwal kapan datangnya, untuk Bimoli sendiri masih tersedia hingga 2 dus, sementara lainnya tinggal beberapa saja," ucapnya.
Lebih lanjut, sebelum adanya penetapan satu harga yang diberlakukan oleh pemerintah, sales setiap distributor minyak goreng terus melakukan pengiriman.
Namun, saat adanya penetapan satu harga hingga saat ini, pengiriman sudah jarang sekali bahkan beberapa minggu kosong melompong.
"Biasanya kalau dikirim itu minyak goreng dari sales 1 dus saja tapi sekarang sudah sangat jarang sekali," tuturnya.
Seorang pedagang lainnya, Putra (35) mengatakan harga daging ayam pun turut berdampak saat menjelang bulan puasa.
Baca juga: Disperindag Sultra Klarifikasi Salah Seorang Staf Bawa Sekardus Minyak Goreng saat Pasar Murah
"Tiap tahunnya itu naik saat menjelang bulan puasa dan seminggu sebelum lebaran Idul Fitri, naiknya paling hanya Rp2 ribu saja dari harga sebelumnya," tuturnya.
Katanya, saat ini daging ayam dibanderol Rp26 ribu per kilogram, dan nanti dalam waktu dekat satu atau dua hari ke depan akan naik sekira Rp28 ribu.
Putra menuturkan pada hari biasanya dirinya hanya menyediakan sekira 150-200 ekor ayam per harinya, tetapi dalam waktu dekat ia akan menambah menjadi 1.000 ekor. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)