Gempa di Kendari

Gempa Guncang Kendari, Pasien RS Dirawat di Luar, Bangunan di Tugu MTQ Mulai Retak

Gempat berkekuatan 5,2 skala richter (SR) mengguncang Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (26/3/2022) malam WITA.

Penulis: Rheymeldi Ramadan Wijaya | Editor: Risno Mawandili
Istimewa
KOLASE FOTO - Tangkapan layar video akibat gempa berkekuatan 5,2 skala richter (SR) mengguncang Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (26/3/2022) malam WITA. Pasien di rumah sakit di rawat di luar (kanan). Bangunan di kawasan tugu MTQ Kendari mulai retak (kiri). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Gempat tektonik berkekuatan 5,2 skala richter (SR) mengguncang Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (26/3/2022) malam WITA.

Peristiwa gempa ini ternyata telah memberi dampak bagi sebagaian warga di Kota Kendari, Provinsi Sultra.

Dalam rekaman video yang diperoleh TribunnewsSultra.com, tampak seorang pasien di rumah sakit sedang di infus terbaring lesuh di luar bangunan.

Pasien yang terlihat mengenakan kaos hitam tersebut terbaring dengan infus ditopang oleh seorang perempuan yang mengenakan jilbab.

Bukan hanya satu pasien, ternyata semua pasien harus dirawat di luar bangunan.

Baca juga: BMKG Imbau Hati-hati Gempa Susulan di Kendari Sulawesi Tenggara Pascagempa Bumi 5,2 Skala Richter

"Keluar semua pasien, gempa lagi," ujar seorang wanita yang terekam video berdurasi 13 detik.

Suara seorang laki-laki juga terekam dalam percakapan video tersebut.

"Adeh, keram juga tangan itu, keram," ujar seorang dalam video.

Sementara itu, terlihat salah satu bangunan di tugu MTQ di bilangan Jl Abdullah Silondae, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Provinsi Sultra, nyaris roboh.

Dalam video yang direkam warga, terlihat bangunan dengan cat hijau dan putih di kawasan tugu MTQ Kendari, sudah mulai retak.

Kerumunan warga di pelataran salah satu rumah makan di bilangan Jl Edi Sabara, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (26/3/2022). Mereka keluar dari gedung akibat gempa bumi.
Kerumunan warga di pelataran salah satu rumah makan di bilangan Jl Edi Sabara, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (26/3/2022). Mereka keluar dari gedung akibat gempa bumi. ((Rheymeldi/TribunnewsSultra.com))

"Tak, roboh, bangunan MTQ," ujar seorang pria dalam video berdurasi 7 detik.

BMKG: Hati-hati

BMKG mengimbau untuk berhati-hati terhadap gempa susulan di Kota Kendari, Provinsi Sultra.

Saran itu dilansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  setelah gempa bumi 5,2 skala richter (SR) mengguncang ibu kota Provinsi Sultra pada Sabtu (26/03/2022) malam ini.

Imbauan atersebut dilansir BMKG dikutip TribunnewsSultra.com dari situs resmi bmkg.go.id.

Baca juga: Akibat Gempa Berkekuatan 5,2 Skala Richter di Kendari, Warga Panik Tinggalkan Hidangan di Meja

Sebelumnya, gempa terkini di Kota Kendari, Provinsi Sultra, terjadi pada Sabtu (26/02/2022) malam pukul 21.16 WITA.

Gempa bumi tersebut berkekuatan mencapai 5,2 SR.

“Saran BMKG, hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi,” tulis bmkg.go.id.

Gempa bumi yang melanda Kendari malam ini tidak berpotensi tsunami.

“Arahan tidak berpotensi tsunami,” lanjut situs BMKG.

Baca juga: BMKG Catat 8 Kali Gempa Bumi dalam 24 Jam, Guncang Konawe, Kota Kendari hingga Konawe Selatan

Pusat gempa bumi tersebut terjadi 27 kilometer (km) timur laut Kendari, Provinsi Sultra.

Gempa di kedalaman 10 km pada koordinat 3.83 lintang selatan (LS) dan 122.69 bujur timur (BT)

“Info Gempa Mag:5.2, 26-Mar-22 20:16:40 WIB, Lok:3.83 LS, 122.69 BT (27 km TimurLaut KENDARI-SULTRA), Kedlmn:10 Km #BMKG,” tulis BMKG.

BMKG Catat 8 Kali Gempa

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kendari mencatat delapan kali gempa bumi mengguncang dalam waktu 24 jam.

Baca juga: Gempa Terkini 5,2 SR di Kota Kendari Sulawesi Tenggara Malam Ini, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa mengguncang Kabupaten Konawe, Kota Kendari, dan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Gempa pertama terjadi bermagnitudo 4,9 skala richter (SR) di Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sultra pada Jumat (25/3/2022) sekira pukul 21.20 Wita.

Titik gempa berada pada kedalaman 2 kilometer bertempat di laut bagian Timur Laut Soropia, Konawe, Sultra.

Tiga gempa bumi susulan pun terjadi setelah gempa magnitudo 4,9 SR itu, masing-masing berada di lokasi berbeda namun berkekuatan lebih kecil.

Gempa susulan itu masing-masing berkekuatan 2,8 SR, berada di Tenggara Moramo Utara, Kabupaten Konsel, pada pukul 21.37 Wita.

Baca juga: Jadwal MotoGP Argentina 2022: Bagnaia Kena Mental, Kabar Terkini Marquez, Panas Quartararo - Yamaha

Lokasi episentrum gempa bumi berada di kedalaman 10 kilometer.

Berturut-turut 3 skala richter terjadi di titik episenter Timur Laut Soropia, Kabupaten Konawe, Sultra pada kedalaman 10 kilometer, pukul 21.40 Wita.

Gempa keempat pada Jumat (25/3/2022) malam, terjadi di Barat Laut, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, bermagnitudo 2,6 SR.

Gempa kelima mengguncang Kota Kendari, Konawe dan Konsel pada Sabtu (26/3/2022) sekira pukul 06.03 WITA.

Titik episenter gempa bumi kembali terjadi di Timur Laut, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe dengan kekuatan 3,8 SR pada kedalaman 10 kilometer.

Baca juga: Jelang Ramadhan 2022, Disperindag Akan Sidak Pasar di Kendari Sulawesi Tenggara, Ini Jadi Sasaran

Gempa keenam dengan magnitudo lebih besar dari empat gempa sebelumnya berlangsung di Timur Laut Soropia, pada pukul 17.54 Wita.

Kini gempa bumi tersebut berkekuatan magnitudo 4,3 skala richter, berada pada kedalaman 10 kilometer.

Setelah gempa-gempa tersebut, dua guncangan susulan ikut terjadi.

Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin mengatakan gempa terjadi sebanyak delapan kali dalam waktu 24 jam.

"Sampai hari ini, ini yang ke-8, ini yang kedua dirasakan (4,3 SR)," kata Rudin saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (26/3/2022) malam.

Ia mengatakan, meski pusat gempa bumi terjadi di laut, tetapi tidak berpotensi tsunami.

Rudin menjelaskan, delapan kali gempa ini menunjukkan sesar Lawanopo semakin aktif bergerak semistral dari Barat Laut ke Tenggara.

"Memang saat ini aktif, dibuktikan dengan gempa yang sama dengan kemarin," ungkapnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Rheymeldi)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved