Hari Ke-30 Perang: Serang Aset Logistik Pasukan Rusia, Ukraina Disebut Incar Target Bernilai Tinggi
Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian pada hari ke-30 perang Rusia dengan Ukraina yang perlu diketahui.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Di antara mereka yang terkena sanksi adalah majelis rendah parlemen Rusia, Duma, dan 328 anggotanya.
Departemen perbendaharaan AS juga memperingatkan bahwa otoritas AS dapat menjatuhkan sanksi pada transaksi terkait emas yang melibatkan Rusia.
- Biden mengatakan bahwa China memahami konsekuensi ekonomi yang akan terjadi jika memberikan bantuan kepada Rusia dalam perangnya dengan Ukraina.
Baca juga: Terus Dihantam Bom Rusia, Kota Mariupol Ukraina Hancur Jadi Abu Tanah Mati
Berbicara kepada wartawan di Brussel, Belgia, Bidem menyatakan bahwa aliansi NATO tidak pernah lebih bersatu seperti sekarang ini.
- Para pemimpin G7 mengatakan mereka memutuskan untuk menerapkan konsekuensi berat pada Rusia dan siap untuk menerapkan langkah-langkah tambahan 'sesuai kebutuhan'.
Dalam sebuah pernyataan bersama, mereka mengutuk 'perang pilihan' Vladimir Putin dan agresinya yang 'tidak dapat dibenarkan, tidak beralasan, dan ilegal' di Ukraina.
- Pemerintahan AS dan Uni Eropa diperkirakan akan mengumumkan inisiatif besar untuk mengarahkan pengiriman gas alam cair ke Eropa selama kunjungan Biden ke Brussel minggu ini, lapor Washington Post, mengutip tiga pejabat AS yang mengetahui rencana tersebut.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-28 Perang di Ukraina: Kekuatan Rusia Menurun, 10.000 Tentara Putin Disebut Tewas
- Rusia telah terkena 65 sanksi baru oleh Inggris, dalam sebuah langkah yang menurut Kementerian Luar Negeri dirancang untuk menargetkan industri dan individu strategis utama.
Di antara mereka yang terkena sanksi adalah enam bank dan perusahaan pertahanan yang memproduksi drone.
Serta Grup Wagner, yang menurut Inggris dilaporkan telah ditugaskan untuk membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
- Inggris dan sekutunya akan meningkatkan bantuan mematikan ke Ukraina, kata sang Perdana Menteri Britania Raya Boris Johnson setelah pertemuan para pemimpin G7.
Baca juga: Kapan KTT G20 di Bali Indonesia? Bakal Dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin
Inggris akan mengirim 6.000 rudal tambahan dan menyediakan dana 25 juta pound sterling untuk angkatan bersenjata Ukraina.
"Dengan perlengkapan yang disediakan dalam jumlah dan kualitas yang dibutuhkan oleh Ukraina untuk mempertahankan diri melawan tetangganya yang menggertak (Rusia)." papar Johnson.
- Ditanya tentang klaim Kremlin bahwa dia adalah 'peserta paling aktif dalam perlombaan untuk menjadi anti-Rusia', Johnson mengatakan dia tidak 'sangat anti-Rusia'.
"Saya pikir saya mungkin satu-satunya perdana menteri dalam sejarah Inggris yang dipanggil Boris," katanya kepada wartawan di Brussels.
Baca juga: Sekjen PBB: Tak Bisa Dimenangkan, Sudah Waktunya Rusia Hentikan Perang Tak Masuk Akal di Ukraina