Rangkuman Hari Ke-27 Perang Rusia Vs Ukraina, Mariupol Luluh Lantak, Ada Tuduhan Pakai Senjata Kimia
Terakhir, Rusia terus membombardir Kota Mariupol hingga luluh lantak setelah penduduk kota tersebut menolak untuk menyerah.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Simak rangkuman terkini kondisi perang Rusia dan Ukraina.
Invasi Rusia telah memasuki hari ke-27 pada Selasa (22/3/2022).
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi Ukraina sejak 24 Februari 2022.
Terakhir, Rusia terus membombardir Kota Mariupol hingga luluh lantak setelah penduduk kota tersebut menolak untuk menyerah.
Pemerintah Ukraina mendesak Rusia untuk mengizinkan evakuasi sedikitnya 100.000 warga sipil yang ingin meninggalkan Mariupol.
Baca juga: Dulu Selamat dari Holocaust Nazi, Kakek 96 Tahun di Ukraina Tewas Kena Roket Pasukan Rusia
Sementara itu, militer memperingatkan warga Ukraina secara nasional mengenai serangan yang dilakukan Rusia yang lebih membabi buta.
Dilansir Kompas.com dari Reuters, berikut rangkuman hari ke-27 invasi Rusia ke Ukraina.
Pengungsi
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 3,5 juta orang telah melarikan diri ke luar negeri dari Ukraina sejak invasi dimulai.
Kondisi tersebut membuat negara-negara di kawasan Eropa Timur berjuang keras untuk menyediakan perawatan, sekolah, dan pekerjaan bagi para pengungsi.
Baca juga: Hadapi Warga Ukraina yang Berdemo, Tentara Rusia Lepaskan Tembakan hingga Lempari Granat

Sanksi
Uni Eropa (UE) tidak dapat menyetujui apakah atau bagaimana menjatuhkan sanksi pada sektor energi Rusia.
Jerman dan Belanda mengatakan, UE masih terlalu bergantung pada minyak dan gas Rusia untuk memberlakukan embargo sekarang.
Perusahaan Rusia mengalami masalah dalam membayar pemegang utang mereka karena sanksi yang ada.
Kapal pesiar kedua yang terkait dengan Roman Abramovich berlabuh di sebuah resor Turki.
Beberapa sumber mengatakan, dia dan orang kaya Rusia lainnya ingin berinvestasi di Turki.
Baca juga: Rusia Ancam Bakal Putuskan Hubungan dengan AS gegara Biden Sebut Putin Penjahat Perang di Ukraina
Senjata kimia
Rusia, AS, dan Inggris saling tuding atas kemungkinan serangan senjata kimia di Ukraina.
Namun, tidak ada satu bukti pun yang mendukung klaim dan kekhawatiran negara-negara tersebut.
Kremlin mengatakan, pihaknya hanya akan menggunakan senjata nuklir dalam kasus "ancaman eksistensial" ke Rusia.
Perang informasi
Sebuah surat kabar Rusia menuduh para peretas menyebarkan berita palsu di situs webnya.
Baca juga: Rusia Tuding Pejuang Nasionalis Ukraina Gunakan Warga Sipil sebagai Perisai Manusia
Tudingan tersebut dikeluarkan setelah muncul sebuah laporan singkat yang mengatakan hampir 10.000 tentara Rusia telah tewas di Ukraina.
Itu adalah peretasan yang jarang terjadi terhadap narasi perang yang dikontrol secara ketat yang dipromosikan Kremlin melalui media yang dikontrol.
Pemungutan suara
Majelis Umum PBB diperkirakan akan kembali mengambil suara pekan ini atas mosi yang mengkritik Rusia atas krisis kemanusiaan di Ukraina.
Uni Eropa pada Rabu (23/3/2022) akan menetapkan rencana tentang bagaimana akan menyediakan pekerjaan, pendidikan dan perumahan bagi jutaan pengungsi Ukraina.
(Kompas.com/Danur Lambang Pristiandaru)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rangkuman Hari Ke-27 Invasi Rusia ke Ukraina, Moskwa Bombardir Mariupol, 3,5 Juta Orang Mengungsi"