Terungkap Motif Suami Tega Setrika Istri Berkali-kali di Konawe, Cerita Versi Pelaku dan Korban KDRT

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Terungkap motif suami tega setrika istri berkali-kali di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Motif maupun kronologi itu terkuak berdasarkan cerita pelaku dan korban KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga.

Cerita itu terungkap setelah korban berinisial A (21) melaporkan suaminya berinisial R atas dugaan penganiayaan ke polisi.

Korban melaporkan R ke Kepolisian Resort atau Polres Konawe sekitar pukul 11.00 wita.

Polisi lalu bergerak cepat meringkus R yang merupakan warga Kecamatan Puriala.

Baca juga: Pria Asal Lambuya Konawe Tega Setrika Istrinya di Wajah dan Tangan, Polisi Amankan Pelaku

R yang ditangkap di Desa Awuliti, Kecamatan Lambuya, itu kini menjadi tersangka kasus KDRT terhadap istrinya A.

Atas perbuatannya yang tega menyetrika sang istri, R terancam hukuman 5 tahun penjara.

Pelaku dijerat Pasal 44 Ayat 1 Undang-Undang (UU) 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Hal itu disampaikan Kasatreskrim Polres Konawe, AKP Mochamad Jacub Nursagli Kamaru, kepada TribunnewsSultra.com.

“R (suami) sudah kita amankan karena dilaporkan melakukan kekerasan terhadap A (istri),” katanya dalam rilis kasus KDRT itu pada Jumat (11/3/2022).

Cerita Versi Suami

Berdasarkan cerita dan keterangan pelaku kepada polisi, motif dan kronologi dugaan penganiayaan tersebut berawal dari kecemburuan R terhadap A.

“Motif pelaku cemburu. Menurut pelaku ada bukti chat korban dengan laki-laki lain,” kata AKP Jacub Nursagli.

Berawal dari tanya menanya soal chat itu, pasangan suami istri atau pasutri tersebut terlibat cekcok.

Saat kejadian, A sedang menyetrika pakaian.

Baca juga: Polisi Amankan Pelaku KDRT di Konawe Sulawesi Tenggara, Motif Suami Setrika Istri Gegara Cemburu

Pelaku yang kalap langsung mengambil setrika yang masih panas karena sedang digunakan itu.

Bukannya ikut menyetrika pakaian, pelaku menempelkan setrika panas itu di bagian tangan hingga wajah istrinya.

Akibat perbuatan itu, sang istri mengalami luka bakar dibeberapa bagian tubuhnya.

Pengakuan Korban

Korban A sebelumnya melaporkan sang suami R di Polres Konawe pada Jumat (11/3/2022) sekitar pukul 11.00 wita.

R dilaporkan sang istri gegara dugaan KDRT.

Pelaku diduga menyetrika wajah dan tangan sang istri.

A mengatakan, dugaan penganiayaan itu terjadi di rumahnya sendiri, Desa Awuliti, Kecamatan Lambuya.

“Baru tadi malam dia datang dari Puriala,” kata A.

Setelah dianiaya sang suami, kata A, dirinya langsung melarikan diri dan melaporkan kejadian tersebut di Polres Konawe.

Baca juga: Sosok Polisi Terduga Pemeras Warga di Kendari Sulawesi Tenggara, Penyidik Berpangkat Brigadir

Ia juga mengaku disetrika suaminya sebanyak empat kali di tubuhnya.

Penganiayaan itu terjadi saat korban sedang menyetrika pakaian.

Suaminya datang dan hendak bertanya kepadanya.

Namun, sang suami tiba-tiba mengambil setrika yang sedang digunakannya untuk menyetrika.

Setrika yang masih panas tersebut lalu ditempelkan ke bagian wajah dan tangannya.

Menurut korban, insiden penganiayaan itu bukan pertama kali dialaminya, tapi sudah beberapa kali terjadi.

“Semenjak dia masuk Morosi,” ujarnya.

Dia menyebutkan suaminya bekerja sebagai karyawan operator di PT Obsidian Stainless Steel (PT OSS), Morosi.(*)

(TribunnewsSultra.com/Arman Tosepu)