Pasutri 16 Anak di Kolut
Cerita Pasutri Besarkan 16 Anak di Kolaka Utara: ‘Keperkasaan’ Kama, Kegigihan Istri Jadi Buah Bibir
Cerita “keperkasaan” Kamaruddin Djiwa Daeng Tombong (56) yang memiliki 16 anak pun menjadi buah bibir sampai ke kampung halamannya.
Penulis: thamzil_thahir | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Cerita “keperkasaan” Kamaruddin Djiwa Daeng Tombong (56) yang memiliki 16 anak pun menjadi buah bibir sampai ke kampung halamannya.
Begitupun ketabahan dan kegigihan istrinya Najrah (48), sang ibu yang melahirkan serta membesarkan 8 putra dan 8 putrinya itu.
Pasangan suami istri atau pasutri yang memiliki 16 anak itu berdomisili di Desa Katoi, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tuan Guru Kama, sapaan Kamaruddin, merupakan guru sekolah dasar (SD) negeri di desa tersebut.
Sedangkan, sang istri merupakan ibu rumah tangga (IRT).
Baca juga: Cerita Pasutri Besarkan 16 Anak di Kolaka Utara: Istri Melahirkan Dibantu Tetangga di Rumah Panggung
Sebelum bermukim di Kolut, Provinsi Sultra, pasutri tersebut berasal dari Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dua dari 16 anaknya sempat dilahirkan di kampung halamannya itu.
Anak tertua bernama Nurfaaiqah lahir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pangkep, Sulsel, pada tahun 1997 silam.
Begitupun putri keduanya bernama Dhiyaa Fakhria (1998).
Sedangkan, 14 anak lainnya lahir di Desa Katoi.
Najrah melahirkan anak ketiganya setelah empat bulan bermukim di desa yang berada sekitar 20 kilometer (km) dari Lasusua itu.
Muhammad Mufassir (23) lahir tahun 1999 dan kini sudah tingkat akhir kuliah di Kota Kendari.
Secara beruntut tiga putri dan satu putra lahir dalam periode 4 tahun yakni Rizky Amaliah (2000).
Selanjutnya, Sitti Atiyya (2001), Ainul Mardhiyah (2002), dan Abdullah Azzam (2003).
Anak kedelapan, Abdurrahman An Nawawi (16), lahir tahun 2005.
Baca juga: Cerita Pasutri Besarkan 16 Anak di Kolaka Utara: Masak 10 Liter Beras, 3 Kg Ikan dan Lauk Sehari