51 Pegawai Dishub Kendari Orientasi Lalu Lintas Jalan, Jawab Pertanyaan Warga saat Tugas Lapangan

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebanyak 51 pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjalani orientasi lalu lintas jalan.

Hal itu ditandai dengan pembukaan pelaksanaan orientasi tersebut oleh Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir yang berlangusung di Terminal Baruga Kendari, Sultra, Kamis (10/3/2022).

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan orientasi ini sangat penting mengingat setiap pegawai Dishub saat ini harus lebih terampil menangani setiap pertanyaan masyarakat saat tugas di lapangan.

"Pemahaman tugas mereka semakin mendalam, karena Dishub ini relatif unik dibanding dengan instansi yang lain karena mereka lebih banyak tugas di lapangan yang berhadapan dengan masyarakat," katanya.

Orang nomor satu di Kendari ini bilang terlebih masyarakat saat ini sudah lebih cermat atas kebijakan-kebijakan yang diberlakukan pemerintah.

Baca juga: Syarat Perjalanan Tanpa PCR dan Antigen Tak Berpengaruh Signifikan terhadap Pelayanan di Kendari

"Kita tahu masyarakat ini butuh pelayanan yang optimal karena masyarakat sudah tahu aturan," kata Sulkarnain Kadir.

"Kalau dulu kita ambil kebijakan masyarakat mengikut saja, dibandingkan sekarang bila ada kebijakan baru, pasti masyarakat tanya dulu kenapa begini," jelasnya.

Untuk itu, biar bisa menjawab setiap pertanyaan masyarakat saat bertugas di lapangan nanti, pegawai Dishub perlu melakukan dan mengikuti orientasi.

"Mereka ini harus bisa menjelaskan, harus bisa memberikan pemahaman dan keterangan terhadap masyarakat di setiap tindakan dan pelaksanaan kebijakan di lapangan," imbuhnya.

Senada dengan Wali Kota Kendari, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kendari, Laode Abdul Manas Shalihin membenarkan saat ini setiap pegawai Dishub harus menerima pengetahuan baru.

Baca juga: Penjualan Motor Yamaha Capai 2.800 Unit Januari-Februari 2022, Mio M3 Jadi Kendaraan Paling Diminati

Menurutnya, pengetahuan petugas lapangan Dishub utamanya tentang pemahaman regulasi sikap di lapangan dalam menghadapi masyarakat yang semakin hari semakin paham aturan.

Olehnya itu, kata dia, dengan mengikuti orientasi ini setiap peserta dapat mendapatkan pengetahuan baru terlebih di era zaman semakin canggih.

"Untuk mengubah pola-pola lama misalnya saja pada pendekatan keras dan akan diikuti dengan perkembangan zaman sekarang," tutupnya.

Untuk diketahui, giat serupa telah lama vakum sekitar 8 tahun lamanya sejak diselenggarakan terakhir pada tahun 2014 lalu. (*)

(TrinunnewsSultra.com/Husni Husein)