Komisi III DPRD Sulawesi Tenggara Akan Temui Warga Penolak Tambang di Wawonii Pekan Depan

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) akan berkunjung ke Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).

Kunjungan tersebut untuk menemui langsung warga yang menolak perusahaan PT Gema Kreasi Perdana (PT GKP).

Aksi penolakan warga karena menduga perusahaan tersebut melakukan aktivitas pertambangan di atas tanah atau lahan milik mereka.

Hal ini disampaikan usai Komisi III DPRD Sultra menggelarkan hearing (rapat dengar pendapat) pada Selasa (8/3/2022).

Dalam rapat dengar pendapat tersebut dihadiri perwakilan PT GKP, Wakil Bupati Konkep serta warga setempat yang mendukung perusahaan tersebut.

Baca juga: Puluhan Mahasiswa Wawonii Duduki Kantor DPRD Konawe Kepulauan Sulawesi Tenggara

Selain itu, pihak dari mahasiswa juga hadir dalam rapat itu. Sementara perwakilan masyarakat penolak tambang tak menghadiri pertemuan tersebut.

Anggota Komisi III DPRD Sultra, Sudirman, mengatakan ada beberapa hal yang disampaikan dari hasil hearing kemarin.

Pertama, bahwa pihak pemerintah sudah menyelesaikan permasalahan sengketa lahan pihak perusahaan dengan warga penolak tambang.

"Karena warga yang menolak tambang sudah menyetujui aktivitas pertambangan PT GKP di wilayah tersebut," kata angota dewan dari Fraksi PKS ini.

Selain itu, lanjutnya, pihak perusahaan menyatakan sudah melakukan komunikasi persuasif dengan warga penolak tambang.

Baca juga: Detik-detik Mahasiswa dan Karyawan PT GKP Adu Mulut saat Hearing Konflik Tambang Konawe Kepulauan

Namun, dia mengatakan, pernyataan tersebut hanya disampikan pihak PT GKP dengan pemerintah setempat.

Sementara DPRD Sultra belum menerima keluhan dan laporan dari pihak warga penolak tambang dalam hearing tersebut.

Sehingga, Komisi III DPRD Sultra akan menjadwalkan kunjungan ke Desa Sukarela Jaya, Kecamatan Wawonii, Konawe Kepulauan pada pekan depan untuk menemui langsung warga.

"Harapan kami masyarakat di sana silakan bersuara yang sebenar-benarnya, masyarakat bisa menyampaikan aspirasi mereka kepada kami dengan jujur tanpa ada tekanan," ujarnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)