Joe Biden Sebut Perang Ukraina Tak Bakal Dimenangkan Rusia: Putin Tak Bisa Kuasai Negara

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden baru-baru ini kembali menyenggol Presiden Rusia Vladimir Putin

Editor: Ifa Nabila
Kolase Tangkapan Layar Reuters | AFP/ALEXEY NIKOLSKY
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden baru-baru ini kembali menyenggol Presiden Rusia Vladimir Putin 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Perang Rusia dan Ukraina masih terus berlangsung sejak Moskwa melakukan invasi pada 24 Februari 2022.

Konflik ini menimbulkan reaksi global, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang baru-baru ini kembali menyenggol Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pada Selasa (8/3/2022), Biden mengatakan bahwa perang di Ukraina tidak akan pernah menjadi kemenangan bagi Rusia.

Baca juga: Rusia Gencatan Senjata Kemanusiaan, Warga Ukraina Dievakuasi Lewati Kotanya yang Hancur

Biden, yang berbicara dari Gedung Putih, melancarkan serangan sengit terhadap pemimpin Rusia itu, dengan mengatakan konflik itu menuntut harga yang mengerikan dan telah menciptakan 2 juta pengungsi.

“Rusia mungkin terus melanjutkan kemajuannya dengan harga yang mengerikan, tetapi ini sudah jelas, Ukraina tidak akan pernah menjadi kemenangan bagi Putin,” ucap Biden memperingatkan, dikutip dari AFP.

Dia berbicara demikian saat membidik jalur kehidupan ekonomi Moskwa dengan melarang impor minyak dari Rusia.

"Putin mungkin bisa merebut sebuah kota, tapi dia tidak akan pernah bisa menguasai negara," ujar Biden.

Baca juga: Balas Rencana Sanksi Larangan Impor Minyak, Rusia Ancam Hentikan Pasokan Gas ke Eropa

Terlepas dari sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya, Putin diketahui terus melanjutkan kemajuan militernya, meski Moskow setuju untuk mendirikan "koridor kemanusiaan" dari empat kota Ukraina pada hari ke-13 invasi.

Kyiv telah mencap koridor sebagai aksi publisitas karena banyak dari rute keluar mengarah ke Rusia atau sekutu mereka, Belarus.

Kedua belah pihak saling menuduh soal pelanggaran gencatan senjata.

Menurut PPB, jumlah pengungsi yang membanjiri perbatasan Ukraina untuk melarikan diri dari kota-kota yang dihancurkan oleh penembakan dan serangan udara Rusia telah melewati angkat 2 juta.

Baca juga: Pelajar dari India Nekat Gabung Pasukan Ukraina demi Lawan Rusia, Sempat Gagal Daftar Angkatan Darat

Fenomena ini dilihat sebagai krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II.

Mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin membesar, Biden berjanji AS akan mendukung sekutunya.

"Amerika Serikat akan berbagi tanggung jawab merawat para pengungsi sehingga biaya tidak sepenuhnya dibebankan pada negara-negara Eropa yang berbatasan dengan Ukraina," ungkap dia.

Biden menyatakan bahwa perang Putin telah menyebabkan penderitaan yang sangat besar dan hilangnya nyawa yang tidak perlu, termasuk wanita, anak-anak.

Baca juga: Patung Yesus di Ukraina Dipindah dari Gereja gara-gara Serangan Rusia, Terakhir Terjadi PD II

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved