Nasib Presiden Ukraina Usai Kecam NATO, Pasukan Pemburu Volodymyr Zelensky dari Rusia Dekati Kyiv
Di sisi lain, kekhawatian Persiden Ukraian bakal dibunuh oleh pasukan pemburu dari Rusia tetap mengemuka.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
“Kami memiliki tanggung jawab sebagai sekutu NATO untuk mencegah perang ini meningkat di luar Ukraina karena itu akan lebih berbahaya, lebih menghancurkan dan akan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia," jelasnya.
Dalam pidato berapi-apai, Zelensky seolah menyalahkan Negara Barat atas penderitaan yang dialami Ukraina karena serangan militer Rusia.
Ia mengatakan, keengganan Barat untuk campur tangan telah memberi Rusia "lampu hijau" untuk terus membombardir kota-kota dan desa-desa seperti dilansir Tribunnews.com.
Menurutnya, reservasi Barat menunjukkan bahwa tidak semua orang menganggap perjuangan untuk kebebasan sebagai tujuan nomor satu Eropa.
"Semua orang yang akan mati mulai hari ini juga akan mati karenamu. Karena kelemahanmu, karena perpecahanmu," kata Zelensky yang marah, seperti diberitakan BBC, Sabtu (5/3/2022).

Lalu bagaimana nasib Ukraina dan Zelensky (khususnya) yang menjadi buruan tentara Rusia.
Zelensky pernah mengatakan bahwa telah ditetapkan sebagai target nomor satu militer Rusia, hidup atau mati.
Ia juga pernah dilaporkan selamat dari tiga kali percobaan pembunuhan.
Namun pihak Rusia telah mengungkapkan fakta lain mengenai Zelensky.
Media Rusia melaporkan, Zelensky diduga sudah melarikan diri pada 2 Maret 2022, sebelum Parlemen Ukraina mengadakan pertemuan rahasia di tengah meningkatnya serangan pasukan Moskow.
Baca juga: Tawan Tentara Rusia, Ukraina Undang Para Ibu Prajurit Rusia untuk Jemput Putra Mereka di Kyiv
"Parlemen Ukraina mengeklaim Presiden Zelensky tetap di Kiev-setelah laporan sebelumnya dia pergi ke Polandia," tulis media Rusia yang dikendalikan pemerintah, Russia Today.
Membalas kabar tersebut, Zelensky mem-posting video yang menunjukkan kantornya di Kiev dan seorang pejabat duduk di sana.
"Saya di Kiev. Saya bekerja di sini. Tidak ada yang melarikan diri," tulis dia dalam keterangan video di akun Instagramnya, zelenskiy_official.
Fakta ini mengerucutkan nasib Zelensky yang tengah menjadi buruan nomor satu dari militer Rusia.
Vladimir Putin juga penah mengatakan agar warga Ukraina menggulingkan rezim Zelensky sehingga opersi militer khusus berakhir.

Posisi Zelensky yang saat ini berada di Kyiv semakin tidak aman mengigat militer Rusia telah mengepung ibu kota Ukraina.
Namun masih ada barapan pada perundingan berikutnya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Dengan operasi militer Rusia di Ukraina bisa berakhir dengan kesepakatan damai. (*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)