Penolakan Tambang di Konkep
Kronologi Aksi Histeris Emak-emak Adang Alat Berat Perusahaan Tambang di Konawe Kepulauan Sultra
Berikut kronologi emak-emak di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) adang excavator perusahaan tambang.
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Sitti Nurmalasari
"Pulang, pulang, kita punya lahan di sini," teriak seorang emak-emak dalam rekaman video.
Namun, operator alat berat tersebut membalas dengan membunyikan klakson dan tetap memajukan excavator terbesar ke arah emak-emak.
Dalam video lain, seorang emak-emak tampak terbaring sambil menangis di depan excavator yang dibatasi dengan pagar.
Selain itu, tampak alat berat tersebut beroperasi dikawal puluhan aparat kepolisian berseragam.
Salah seorang warga, Ratna mengatakan, mereka mengadang excavator karena akan melewati sungai.
Baca juga: Polda Sulawesi Tenggara Klaim 3 Warga Konawe Kepulauan yang Ditangkap Bukan Penolak Tambang
"Mereka bersikeras mau turun (melewati) sungai, sementara ini sungai ini sebagai sumber air untuk kami minum dan memasak," katanya.
Kata emak-emak ini, warga menolak adanya aktivitas pembukaan lahan untuk tambang karena merusak lingkungan dan sumber mata air.
"Mereka datang mau kasih kabur kita punya sumber air, kita ini butuh minum, mandi, memasak. Jadi kami pertahankan kita punya hak," tegasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)