Ibu Korban Pencabulan Guru Ngaji di Subang Baru Tahu Anaknya Dicabuli dari Korban Lain
Icah, ibu salah satu korban pencabulan guru ngaji di Subang, Jawa Barat, menyebut anaknya tidak pernah bercerita tentang tindakan bejat yang dilakukan
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
"Bentuk pelecehannya pada waktu itu tersangka memanggil salah satu korban untuk diajak bicara dan dipegang-pegang, dilanjutkan selama tiga kali," papar Yusman.
"Motif pelaku kepuasan batin," imbuhnya.
Modus pencabulan yang dilakukan pelaku sama terhadap para muridnya.
"Modusnya dilakukan sama seperti itu, semuanya enam-enamnya," ujar Yusman.
Baca juga: Pamit Beli Rokok, Pria di Riau Bawa Kabur Motor dan Anak Gadis Temannya: Kerap Cabuli Korban
Mirisnya lagi, aksi tak pantas itu juga saling disaksikan para korban.
"Itu pada hari yang sama, dan korban saling menyaksikan," kata Yusman.
Tempat mengaji AS ternyata juga punya beberapa murid laki-laki.
"Jumlah santrinya secara keseluruhan 11 santri, empat laki-laki, tujuh perempuan," jelas Yusman.
Kini pelaku menyandang status sebagai tersangka dan mendekam di tahanan Polres Subang.
Dikutip TribunnewsSultra.com dari Kompas.com, aksi cabul AS terungkap setelah ada dua korban yang bercerita pada orangtuanya.
Kemudian, orangtua korban melapor ke polisi.
Dari dua laporan itu, Satreskrim Polres Subang langsung mengecek lokasi kejadian dan meminta keterangan dari para saksi dan korban.
Kemudian melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta instansi lainnya.
"Pelakunya sudah kita amankan, korbannya baru 6 orang, perkaranya masih kami dalami untuk ada atau tidaknya kemungkinan korban lainnya," ujar Kapolres Subang Polda Jabar AKBP Sumarni.
Sumarni menyebut, pelaku melakukan aksinya dengan alasan belajar bab nifas atau haid.