Berita Sulawesi Tenggara
Partai Pengusung Lamban Usulkan Figur Calon Wakil Bupati Koltim, Begini Tanggapan Pengamat Politik
Begini tanggapan pengamat politik soal partai pengusung yang cenderung lamban mengusulkan figur calon Wakil Bupati Kolaka Timur (Koltim).
Penulis: Laode Ari | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Begini tanggapan pengamat politik soal partai pengusung yang cenderung lamban mengusulkan figur calon Wakil Bupati Kolaka Timur (Koltim).
DPRD Koltim saat ini masih terus menggodok tahapan pemilihan Wakil Bupati Kolaka Timur (Koltim) sisa masa jabatan 2021-2025.
Hingga tahapan ini, DPRD Koltim masih menyusun tata tertib mekanisme pemilihan di panitia seleksi sejak dibentuk akhir 2021 kemarin.
DPRD Koltim juga mengkoordinasikan penyusunan tata tertib tersebut ke Gubernur Sultra Ali Mazi dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Konsultasi tersebut dilakukan DPRD Koltim sesuai dengan arahan Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri.
Baca juga: Partai Demokrat Sultra Akan Umumkan Nama Figur Calon Wakil Bupati Kolaka Timur Pekan Depan
Selain itu, dari empat partai pengusung yakni Gerindra, PDIP, Demokrat, dan PAN, hanya partai PAN yang belum menunjuk figur untuk diusung ke DPRD Kolaka Timur.
Sementara PDIP sudah menunjuk Diana Massi, Gerindra mengusung Abdul Aziz, dan Dalle Efendi dari Demokrat.
Mereka bakal diusung ke panitia seleksi di DPRD Koltim untuk dipilih sebagai Wakil Bupati Kolaka Timur.
Hingga menjelang dua bulan masa tugas panitia seleksi, partai koalisi belum menyerahkan nama-nama tersebut ke DPRD.
Pengamat Politik Universitas Halu Oleo (UHO), Najib Husain, menyatakan, lamanya waktu pengusungan para figur ke panitia seleksi karena adanya nuansana politik dari masing-masing parpol.
Baca juga: DPRD Koltim Konsultasikan Draf Tata Tertib Panitia Seleksi Wakil Bupati Kolaka Timur ke Gubernur
Apalagi, hasil yang diperoleh jika salah satu perwakilan partai itu terpilih lebih besar karena secara otomatis juga akan menjabat Bupati Kolaka Timur.
Najib mengungkapkan, perlu kompromi politik yang lebih baik lagi untuk mencapai kesepakatan dari empat partai pengusung terkait jabatan Wakil Bupati Kolaka Timur.
"Sehingga saya menganggap bahwa memang sangat sulit mencapai titik temu dari partai pengusung, karena nuansanya agak berbeda dan hasil yang didapat juga lebih besar," ujarnya.
Kemudian, kata dia, terkait adanya kekosongan kepemimpinan di Kabupaten Kolaka Timur berbeda dengan daerah lain.
Diketahui kekosongan pimpinan di Kolaka Timur karena Bupati Andi Merya Nur ditangkap KPK atas dugaan suap.
Baca juga: Demokrat Sultra Belum Usulkan Nama Figur Calon Wakil Bupati Kolaka Timur, Tunggu Keputusan DPP