HPN 2022
Menkopolhukam Mahfud MD Ingatkan Pers Bekerja Profesional Serta Berikan Pemikiran Kontributif
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menkopolhukam Mahfud MD ingatkan media menjaga profesionalisme
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
Namun pada kenyataannya media sosial menjadi peluang besar bagi masyarakat yang tidak memperhatikan etika publik, bahkan terkadang menjadi wadah penyebaran secara luas berita hoax.
Hadirnya berbagai konten informasi semua itu adalah ulah dari sebuah proses transformasi digital yang sedang berlangsung secara cepat dan global.
Tapi sekaligus juga menghasilkan masalah baru dengan penyebaran percakapan yang mengesampingkan etika dan banyak terjadi, serta informasi yang cenderung menyesatkan publik juga banyak terjadi.
"Praktik ini berlangsung secara luas dan memberi keuntungan yang besar hanya pada pihak tertentu, khususnya platform media global, pada gilirannya menghasilkan ketimpangan yang ditengarai telah mengusik kedaulatan nasional kita khususnya kedaulatan di bidang digital," jelasnya.
Ia mengatakan media massa adalah entitas yang bekerja dengan proses yang berjenjang, dari lapangan ke ruang redaksi, memiliki standar etik dan kualitas yang terjaga.
Melakukan verifikasi sehingga akurasinya terpenuhi dan itu sudah seharusnya menjadi sumber utama bagi publik dalam mendapatkan berita dan informasi yang terpercaya.
"Sehingga jelas ukurannya, jelas itu ada yang koreksi, ada sumber sehingga bisa dipertanggungjawabkan, beda dengan berita hoax," ujarnya.
Lanjutnya, dalam membangun model media tidak bisa dibebaskan dari kedisiplinan pekerja keras dalam mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme dan kualitas.
Bila ingin terus berkelanjutan menjadi media publik yang terpercaya, kata dia, pers tidak seharusnya menerapkan praktik journalisme yang menggampangkan proses dan menurunkan kualitas.
Sehingga ia berharap seluruh peserta Konvensi kali ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam membangun model media yang berkelanjutan.
"Saya yakini pula diskusi yang berlangsung mulai dari kemarin, hari ini dan mungkin besok sudah dibuka oleh Presiden akan produktif dan menghasilkan pemikiran yang kontributif terhadap pembangunan bangsa, tidak hanya bagi insan pers tetapi juga bagi kepentingan publik yang lebih luas," tutupnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)