HPN 2022
Seminar Nasional Pariwisata HPN 2022, Anggota DPR RI Hugua Sebut Sultra Jadi Potensi Wisata Dunia
Opening Ceremony Konvensi dan Seminar dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2022 resmi dibuka langsung Ketua Dewan Pers Indonesia Muhammad Nuh.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Opening Ceremony Konvensi dan Seminar dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2022 resmi dibuka langsung Ketua Dewan Pers Indonesia Muhammad Nuh.
Opening Ceremony Konvensi dan Seminar HPN 2022 bertempat di Claro Hotel Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (7/6/2022).
Secara bersamaan usai pembukaan tersebut, digelar pula Konvensi Nasional Media Massa, Seminar Nasional Energi, dan Seminar Nasional Pariwisata.
Dalam Seminar Nasional Pariwisata, Anggota DPR RI Komisi II dan selaku Tokoh Pariwisata Sultra, Hugua, menjadi salah satu pembicara dalam gelaran tersebut.
Hugua mengatakan potensi pariwisata di Sulawesi Tenggara (Sultra) sangat besar dan perlu dikembangkan lagi.
Baca juga: Ketua Dewan Pers Indonesia Buka Seminar Nasional HPN 2022: Pers Beradaptasi Perkembangan Teknologi
"Untuk potensi wisata di Sultra sangat besar khususnya di Wakatobi, tidak usah diragukan lagi akan keindahan bawah lautnya, bahkan dunia mengakuinya," ucapnya, Senin (7/2/2022).
Kata Hugua, jika melihat terumbu karang terbesar yang ada di dunia berada di Kabupaten Wakatobi, Slawesi Tenggara (Sultra).
Menurtunya, dari 850 spesies terumbu karang terdapat 750 spesies berada di Wakatobi, 300 spesies berada di Red Sea, dan 50 spesies berada di Carribean.
"Dengan melihat jumlah spesies terumbu karang Wakatobi, dapat dipastikan daerah ini bisa menjadi potensi alam dan menjadi destinasi diving terbesar di dunia," tuturnya.
Lanjut Hugua, Wakatobi terkenal akan keindahan bawah lautnya sehingga dapat dikatakan sebagai surga nyata bawah laut di pusat segitiga karang dunia.
Baca juga: Gubernur Sultra Ali Mazi Minta HPN 2022 Jadi Ajang Promosi Produk Lokal dan Peningkatan Investasi
Dengan begitu katanya, jika wisatawan menyelam di Sultra pada beberapa titik diving, maka tak perlu lagi mencari lokasi diving di negara lain karena semuanya ada di Sultra.
"Tentunya keindahan bawah laut Wakatobi, tidak serta merta datang begitu saja, melainkan sejak dulu masyarakatnya telah menjaga dan sadar akan keindahan bawah laut," imbuhnya.
Hugua menuturkan, selain lokasi diving di Wakatobi terdapat tempat lainnya yang juga tak kalah indahnya yakni Pulau Labengki.
Selain itu, ada tempat wisata lainnya yakni Taman Nasional Rawa Aopa Watumeohai, kemudian pariwisata yang terletak di Kabupaten Buton dan Muna yang tak kalah bagusnya.
"Semua destinasi wisata perlu persiapan matang, bukan hanya beberapa tahun saja, melainkan puluhan tahun untuk menjadikan wisata tersebut menjadi indah dan terawat hingga dikenal dunia," imbuhnya.
Baca juga: Berikut Kemeriahan Stan Sejumlah OPD Provinsi dan Pemkab se Sultra Menyemarakkan HPN 2022 Kendari
Selain itu katanya, yang menjadi persoalan saat ini adalah banyak wisata di Sultra yang belum dikenal dan belum menjadi tujuan pariwisata baik lokal maupun internasional.
Sehingga perlu adanya solusi agar permasalahan tersebut bisa teratasi antara lain harus terbentuk ekosistem pariwisata yang baik.
"Harus ada event atau kegiatan di Sultra yang bisa menjadi trigger atau pemicu bagi dunia agar dapat menarik pariwisata untuk berkunjung di daerah kita (Sultra)," ungkapnya.
Katanya, ekosistem tersebut harus terbentuk dari pemerintah daerah di Sultra baik pemerintah kabupaten maupun kota.
Untuk itu, para pemimpin daerah yang memiliki potensi wisata agar duduk bersama, guna merencanakan potensi wisata sehingga diperkenalkan ke dunia.
Baca juga: Cerita Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan PWI Touring Motor dari Jakarta ke Kendari Hadiri HPN 2022
"Setelah itu, diperlukan promosi wisata dan juga pembangunan infrastruktur yang baik agar pariwisata di Sultra dapat dikenal," katanya.
Lanjutnya, ketika ekosistem tersebut telah terbangun maka diperlukan dukungan pemerintah pusat untuk membuat suatu event besar di Sultra yang dapat menarik perhatian wisatawan dunia. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)