Berita Sulawesi Tenggara
Masyarakat Sultra Diingatkan Tetap Waspada Meski di Awal 2022 Tak Ada Penambahan Kasus Covid-19
Masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) diingatkan untuk tetap waspada terhadap Covid-19, meski di awal 2022 tak ada penambahan kasus.
Penulis: Laode Ari | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) diingatkan untuk tetap waspada terhadap Covid-19, meski di awal 2022 tak ada penambahan kasus.
Diketahui, berdasarkan laporan harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) tak ada penambahan kasus positif Covid-19.
Laporan tersebut juga mencatat Covid-19 varian Omicron belum terdeteksi masuk ke Sultra hingga saat ini.
Sejak 1 hingga 7 Januari 2022 belum terdeteksi warga di beberapa daerah di Sultra yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sementara itu, total jumlah positif dari data Satgas Penanganan Covid-19 di 2021 hingga awal 2022 berjumlah 20.173 kasus.
Baca juga: 4 Remaja di Konawe Terseret Arus Sungai Konaweha, 3 Selamat, 1 Hilang, Basarnas Bantu Cari Korban
Untuk pasien yang dirawat sejumlah tujuh orang.
Jumlah pasien sembuh juga tidak ada peningkatan yakni 19.639, begitu pula angka meninggal dunia 527 kasus.
Daerah yang masuk zona hijau alias tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak enam daerah.
Daerah tersebut yakni Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara, Konawe Kepulauan, Konawe, Konawe Utara, dan Buton Tengah.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Sultra, Nur Endang Abbas mengatakan, meski tidak terjadi penambahan, namun warga diminta tetap waspada.
Baca juga: Mengenal Warkop Haji Anto, Warung Kopi Legendaris di Kendari, Pernah Dikunjungi Presiden Jokowi
"Tentunya kami minta tetap protokol kesehatan, itu selalu kami ingatkan, dan hindari kerumunan," ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (7/1/2022).
Upaya tersebut selain mencegah penambahan kasus baru, juga bisa membantu penyebaran varian Omicron yang sudah menyebar di beberapa daerah di Indonesia.
Meskipun ada varian Omicron, namun wanita yang juga menjabat sebagai Sekda Sultra ini meyakini virus tersebut bisa dicegah atau dikendalikan karena capaian vaksinasi di atas 70 persen.
Oleh karenanya, dia meyakini herd immunity atau kekebalan kelompok di masyarakat sudah terbentuk dengan capaian vaksinasi tersebut.
"Untuk vaksinasi kita terus lakukan saat ini, hingga akhir tahun saja sudah 70 persen," tambah Nur Endang Abbas. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)