Guru Ponpes Cabuli Santriwati sampai Hamil, Terjadi saat Teman-teman Korban Pulang

Pelaku bernama Moh Syukur (50) di OKU Selatan tega merudapaksa seorang santriwatinya yang berusia 19 tahun hingga kemudian hamil dan melahirkan.

Editor: Ifa Nabila
Freepik
ILUSTRASI ibu hamil. Pelaku bernama Moh Syukur (50) di OKU Selatan tega merudapaksa seorang santriwatinya yang berusia 19 tahun hingga kemudian hamil dan melahirkan. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Aksi pencabulan terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan.

Pelaku adalah guru sekaligus pengasuh sebuah pondok pesantren.

Pelaku bernama Moh Syukur (50) tega merudapaksa seorang santriwatinya yang berusia 19 tahun hingga kemudian hamil dan melahirkan.

Dikutip dari KompasTV, pemerkosaan itu terjadi pada April 2021.

Baca juga: Jadi Pemilik Pondok Pesantren, Pria Residivis Pencabulan di Oku Selatan Kini Hamili Santriwati

"Pada malam hari itu, tersangka MS masuk ke dalam kamar korban dan kemudian terjadilah tindak pidana perkosaan tersebut," ujar Kapolres Oku Selatan, AKBP Indra Arya Yudha, dikutip dari Kompas TV, Minggu (2/1/2021).

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan dengan ancaman hukuman penjara di atas lima tahun.

“Untuk sejauh ini, korban baru satu orang, tapi kita akan kembangkan lagi,” jelas Kapolres.

Baca juga: Istri Herry Wirawan Sempat Menangis Lihat Ada Santriwati Hamil, Pelaku: Bukan Saya, Saya Kan Guru

Kronologi Kejadian

Dikutip dari KompasTV, rudapaksa itu terjadi pekan pertama Ramadan atau pada April 2021.

Saat aksi bejat itu terjadi, para santri tengah pulang ke rumah masing-masing.

Korban tidak pulang karena desa tempat tinggalnya relatif jauh dari pesantren.

Berdasarkan laporan dari kepolisian, rudapaksa terjadi saat tempat kejadian sepi karena santri sudah pulang ke rumah masing-masing.

Saat terjadinya rudapaksa, korban berusaha melakukan perlawanan. 

Baca juga: Duda Beranak Satu Umur 19 Tahun Nekat Cabuli Gadis: Dirayu Jika Hamil Pelaku akan Tanggung Jawab

Namun, korban tetap kalah. 

“Karena kondisi saat itu sepi karena semua santri pulang. Tidak ada yang mengetahui perbuatan pelaku."

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved