Wabub Jabar Ungkap Perilaku Sosok HW, Guru Hamili Santri di Bandung: Pesantren, Tapi Enggak Bener
Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan bahwa perilaku HW memilik citra buruk di kalangan pengajar pesantren di Bandung.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum akhirnya mengungkapkan identitas sebenarnya siapa sosok HW (36), guru hamili santriwati di Bandung.
Terdakwa pemerkosa belasan santriwati di Bandung, Jabar itu tenyata seorang yang pernah menjadi satri tetapi perilakunya tidak benar.
Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan bahwa perilaku HW memilik citra buruk di kalangan pengajar pesantren di Bandung.
HW alias Herry Wirawan, seorang guru yang kini didakwa melakukan pelecehan seksual terhadap 12 pesantren di Kota Bandung.
Ia tega merudapaksa 12 santriwati tersebut hingga 10 orang hamil dan melahirkan 8 anak.
Pelaku dalam melancarkan aksinya memiliki modus khusus, sehingga berhasil berulang kali menyetubuhi anak remaja berusia 16-17 selama 5 tahun, sejak 2016 hingga 2021.
Herry Wirawan awalnya mendekati orangtua untuk menawarkan korban mengikuti pendidikan pesantren gratis.
Baca juga: Ini Wajah Sosok Guru Pesantren Hamili 10 Santriwati, Pelaku Mengajar di 3 Pesantren
Baca juga: Modus Guru Pesantren di Bandung Hamili 10 Santriwati, Janji Jadi Polwan dan Tanggung Kuliah
Sasarannya adalah keluarga religi yang tidak cukup uang untuk menyekolahkan anaknya di pondok pesantren.
Setelah berhasil membujuk orangtua, kini giliran korban yang sudah berada di pondok pesantren dibujuk untuk menuruti nafsu Herry Wirawan.
Ia yang juga dikenal sebagai pimpinan pondok pesantren mengiming-iming bahwa korban bisa menjadi polwan hingga ditanggung saat kuliah.
Selain itu, pelaku juga dijanjikan menjadi pengelola pondok pesantres setelah lulus sekolah.
Selain janji dan rayuan, pelaku juga diketahui memberi ancaman kekerasan kepada korban sehingga mau menuruti perbuatan tak senonoh.
Beruntung perbuatan ini terungkap setelah seorang korban melaporkan perbuatan pelaku kepada pihak yang berwajib.
Kini kasus guru perkosa santriwati tersebut terlah masuk di meja persidangan Pengadilan Negeri (PN) Khusus Bandung.
Agenda sidang pemeriksaan saksi telah dilakukan. Sedikitnya 21 saksi bahkan bersaksi di persidangan.
Sementara pera korban, dilaporkan memiliki trauma berat karena ketika dicabuli rata-rata masih berusia remaja.
Baca juga: Selain Penjara, Oknum Guru Pesantren di Bandung yang Hamili Belasan Santriwati juga Terancam Kebiri
Menanggapi kasus ini, Wabub Jaba Uu Ruzhanul Ulum akngat suara.
Ia membeberkan identitas dan kelakuan segari-hari dari Herry Wirawan, guru cabuli santriwati di Bandung.
Hal itu ia dapat dari hasil penelusurannya kepada sejumlah pihak.
"Ternyata memang saya bertanya kepada orang-orang yang kenal. Dia (HW) memang pernah pesantren, tapi enggak bener, terus dia berperilakunya tidak sama dengan komunitas pesantren yang lainnya," kata Uu dikutip Kompas.com pada Kamis (8/12/2021).
Sementara itu, Ketua Forum Pondok Pesantren Kota Bandung Aceng Dudung mengatakan, Herry Wirawan kerap mengaku sebagai pimpinan atau pengurus dari Forum Pondok Pesantren Bandung dan Jawa Barat.
Herry juga sering mengaku sebagai pimpinan forum untuk memudahkan berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
"Ya untuk memudahkan komunikasi, bahkan mengaku juga sebagai pengurus forum Ponpes di Jabar," kata dia.
Menurut Aceng, yayasan yang dikelola pelaku memiliki sekitar 30 santri.
Baca juga: 5 Tahun Guru Pesantren di Bandung Rudapaksa 12 Santriwati, Korban Melahirkan 2 Kali
"Menurut pengetahuan saya, dia itu sebagai pokja, tapi suka mengaku pimpinan (pondok pesantren). Yang jelas, oknum tersebut sebagai penunggu sekaligus pengelola rumah tahfidz di daerah Antapani. Mengurus santri lebih kurang 30," kata Aceng saat dihubungi, Kamis.
Aceng mengutuk keras perbuatan pelaku dan meminta aparat penegak hukum memberi hukuman berat. Ia pun berharap kejadian itu tidak memberikan citra negatif terhadap pesantren.
"Saya mengutuk keras atas oknum pesantren yang melakukan pelecehan seksual terhadap santriwati. Saya merasa prihatin terhadap kejadian ini, terutama masyarakat yang sudah begitu baik mengamanahkan kepada pesantren. Tapi sekali lagi, kasus ini jarang sekali terjadi (di lingkungan pesantren)," ujar Aceng.
Anceng menambahkan, rencananya Kementerian Agama Jawa Barat akan mengadakan rapat koordinasi untuk menyikapi kasus tersebut.
"Nanti kita akan mengadakan kumpulan dengan seluruh pesantren. Saya komunikasi dengan Kemenag, mungkin minggu ini akan mengadakan rakor dengan seluruh pesantren dan akan ada pembinaan dari Kemenag," kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wagub Jabar Ungkap Sosok Guru yang Memerkosa Santriwati di Bandung"