Berita Kendari

Pasien Gaduh di RS Abunawas Kendari, Nomor Antrian Habis, Pelayanan Sempat Tutup 3 Hari

Terjadi kegaduhan di loket antrian RS Abunawas Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Risno Mawandili
Amelda Devi Indriyani
SUASANA GEDUNG - Suasana gedung RS Abunawas alias RSUD Kendari, di Jl ZA Sugianto Nomor 39, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (2/11/2021). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Terjadi kegaduhan di loket antrian RS Abunawas Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Puluhan pasien mengamuk gegara nomor antrian untuk pelayanan pasien ortopedi habis.

Kondisi tersebut membuat pasien geram, terlebih tiga hari sebelumnya pelayanan ditutup: Senin-Rabu.

Menanggapi keributan di RSUD Kota Kendari tersebut, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan, memaklumi lambannya pelayanan karena dokter spesialis ortopedi hanya ada 1 di Provinsi Sulta.

Menurutnya, sudah tentu pelayanan tidak maksimal karena harus melayani pasien dari bebeapa kabupaten dan kota.

"Hanya saja kita maklumi, dokter juga tetap manusia, tidak bisa kita paksa seperti mesin untuk melayani pasien dengan jumlah yang banyak," ujar Sulkarnain.

Agar pelayanan sedikit lebih cepat, Sulkarnain memerintahkan dibuat mekanisme yang lebih tepat.

Namun ia berharap dokter bisa dimaklumi dalam bekerja, sebagaimana manusia bukan robot.

"Kita hanya minta kesediannya, dia (dokter) bukan (mesin). Dokter tetap di rumah sakit, kami minta membantu di rumah sakit, karena mengingat kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir Laporkan Tambang Pasir di KPK, Diduga Merusak Objek Wisata Nambo

Terpisah Direktur Utama RSUD Kota Kendari, dr Sukirman membenarkan pasien yang ribut dan berebut nomor antrian adalah pasien ortopedi.

Ia mengatakan, seorang pasien mengaku tidak mendapatkan nomor antrian, padahal telah menunggu sejak pukul 06.00 WITA.

Untuk diketahui, pelayanan di RSUD Kendari mulai dibuka pada pukul 07.00 WITA.

Nomor antrian di RSUD Kendari dapat diperoleh secara online serta secara manual.

"Masyarakat pikirnya siapa yang datang duluan itu yang dapat nomor antrian pertama, padahal ada yang sudah mendaftar duluan secara online. Sementara yang manual berebut-lah dapat antrian," kata dr Sukirman.

dr Sukirman juga membenarkan pelayanan ortopedi sempat tertutup selama 3 hari, sejak Senin 29 November - Rabu 1 Desember 2021.

Baca juga: Jaksa Gadungan Tipu Warga hingga Istri Juga Kena Tipu: Pakai Seragam Kejaksaan dan Bawa Dokumen

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved