Kepolisian Buru Bandar Narkoba yang Kabur setelah Tabrak dan Lindas Polisi saat Transaksi Sabu

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Salah seorang dari dua tersangka bandar narkoba di Jakarta Pusat (Jakpus) yang menabrak dan melindas anggota polisi berhasil ditangkap.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari Kompas.com, kini polisi masih memburu satu lagi bandar narkoba tersebut.

Diketahui bahwa dua orang tersangka itu menabrak dan melindas Iptu Lukas Marbun, anggota Reserse Narkoba Polres Metro Jakpus.

Kasatres Narkoba Polres Metro Jakpus, Kompol Indriwienny Panjiyoga menjelaskan bahwa terdapat dua bandar narkoba yang kabur hingga kemudian menabrak Iptu Lukas saat operasi penyamaran di Cirebon.

Seorang tersangka yang telah ditangkap itu yakni berinisial C.

"Tersangka C ini adalah tersangka yang menurunkan barang di rest area. Untuk yang satunya yang (menyetir mobil) menabrak anggota kami masih dilakukan pengejaran," ungkap Kompol Panjiyoga, Rabu (24/11/2021).

Tersangka C ditangkap pada Selasa (23/11/2021) saat berada di rumah temannya yang dekat dengan area persawahan di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Baca juga: Polisi Larikan Motor Tetangga, Awalnya Pinjam Alasan untuk Antar Nasi tapi Tak Pulang-pulang

Ketika petugas kepolisian menyergap tempat persembunyiannya, C pun tak berkutik.

"Kebetulan dia sedang istirahat saat penangkapan jadi enggak ada perlawanan berarti," ujar Kompol Panjiyoga.

Kini Polisi tengah menggali informasi dari C untuk menemukan rekannya yang masih buron.

Dari pengakuan tersangka C, setelah kejadian penabrakan itu, ia dan rekannya berpisah.

"Karena mereka pengakuanya setelah kejadian mereka berpisah. (Pelaku) yang mengemudi mobil masih kita cari," terang Kompol Panjiyoga.

Kronologi Penabrakan

Diketahui bahwa Iptu Lukas Marbun ditabrak dan dilindas oleh kedua tersangka bandar narkoba saat operasi penangkapan di Cirebon, Minggu (21/11/2021).

Baca juga: Sempat Mangkir, Notaris Tersangka Mafia Tanah Mendiang Ibunda Nirina Zubir Serahkan Diri ke Polisi

Melansir Kompas.com, insiden itu bermula dari pengembangan kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu di wilayah Jakpus.