Sebar Hoaks Teror Bom, Penjual Kue Ternyata Ingin Bank Tutup agar Orangtuanya Tak Bisa Minta Uang

Aksi penyebaran hoaks terjadi di Kuningan, Jawa Barat. Hoaks tersebut berisi teror bom.

Editor: Ifa Nabila
tecnologue.id
Ilustrasi ponsel. Aksi penyebaran hoaks terjadi di Kuningan, Jawa Barat. Hoaks tersebut berisi teror bom. 

"Pengakuan pelaku melakukan aksi teror bom bank karena terdesak akibat ditanyakan masalah uang oleh orangtuanya. Namun tidak pikir panjang kejadian ini menjadi besar dan perhatian banyak kalangan, apalagi pemberitaan telah beredar di berbagai media," ungkapnya.

Penangkapan terhadap pelaku teror bom Bank itu dilakukan pada Sabtu (30/10/2021 sekira pukul 03. 40 wib dini hari.

"Dalam laporan itu tentang, dugaan tindak pidana barang siapa dengan menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat dan atau dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan atau mentransmisikan dan atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan atau pemerasan dan atau pengancaman sebagaimana dimaksud dalam rumusan Pasal 14 ayat (1) UU Nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan atau Pasal 27 Ayat 4 Jo Pasal 45.

Disamping itu, juga berdasar Ayat 4 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas undang — undang nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan transaksi elektronik," ungkapnya.

Untuk tersangka, kata Kasat Reskrim yang akrab disapa Hafid ini mengemuka bahwa pelaku berinisial merupakan warga Dusun Puhun Desa Ciawigebang Kecamatan Ciawigebang, Kuningan.

Baca juga: Pria Bunuh Ayah Pacarnya, Sakit Hati Lamaran Tak Direstui, Warga Dengar Teriakan Anak Korban

Dalam aksinya, Mila menghubungi pihak bank dan diterima oleh customer service kemudian melaporkan adanya bom. Perbuatannya membuat warga panik.

"Dari keberhasilan penangkapan itu, petugas kepolisian berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu unit HP merek Oppo A54 warna Biru, foto bukti sms yang dikirim dari nomor 083166177419. Kemudian foto bukti nomor 083166177419 pernah diregistrasi atau dipakai di HP milik pelaku," ujarnya.

"Adapun pasal yang dilanggar itu pasal 14 ayat (1) UU Nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dengan ancaman hukuman penjara setinggi — tingginya 10 (sepuluh) tahun dan Pasal 27 Ayat 4 Jo Pasal 45 Ayat 4 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas undang — undang nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan transaksi elektronik, dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama & enam tahun dan atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,(satu milyar rupiah)," ujarnya. 

(TribunJabar.id/Ahmad Ripai)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pengakuan Mila, Janda di Kuningan yang Sebarkan Pesan Teror Bom di Kuningan Bikin Panik

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved