Berita Wakatobi
Polisi Dalami Motif Bullying Siswi SMA terhadap Pelajar Pria di Wakatobi, Kantongi Video Viral
Kepolisian Resor (Polres) Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mendalami motif kasus bullying siswa SMA terhadap pelajar pria.
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kepolisian Resor (Polres) Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mendalami motif kasus bullying siswa SMA terhadap pelajar pria
Polres Wakatobi telah mengidentifikasi para terduga pelaku dan korban dengan modal video viral terkait perundungan itu.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Wakatobi IPTU Juliman mengatakan pihaknya juga telah melakukan upaya diversi dengan memediasi para pihak yang difasilitasi sekolah.
Namun rupanya upaya tersebut sia-sia. Korban Deni (bukan nama sebenarnya) justru melaporkan kasus itu ke Satreskrim Polres Wakatobi, Jumat (22/10/2021) kemarin.
Berdasarkan laporan itu, polisi selanjutnya melayangkan panggilan terhadap para saksi yang berada di lokasi kejadian.
Baca juga: Kasus Bullying Siswa SMA di Wakatobi Ditangani Polisi, Upaya Damai Gagal, Polres Mulai Periksa Saksi
IPTU Juliman mengatakan, pemanggilan saksi-saksi dilakukan untuk mendalami kronologi dan motif dari kasus bullying tersebut.
"(Motifnya) masih kami dalami di penyelidikan. Saat ini kami telah memanggil saksi-saksi," kata IPTU Juliman saat dihubungi melalui WhatsApp Messenger, Sabtu (23/10/2021).
Upaya Damai Gagal
Sebelumnya, kasus bullying terhadap siswa SMA di Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah ditangani polisi.
Kepolisian Resor (Polres) Wakatobi langsung mengambil langkah setelah video viral bullying sejumlah siswi SMA terhadap siswa.
Diketahui, beredar video viral aksi bullying siswa Wakatobi, sejumlah siswi SMA Wangi-wangi keroyok seorang pelajar pria, korban dipukul dan diinjak-injak.
Baca juga: Geger Pria Asal Desa Amolulu Kolaka Timur Hilang di Kebun 79 Hari, Tiba-tiba Pulang ke Rumah
Aksi bullying tersebut terjadi dalam bentuk kekerasan dengan melakukan penganiayaan dan pengeroyokan beramai-ramai terhadap korban.
Rekaman video viral tersebut pun beredar luas melalui media sosial baik grup Facebook maupun akun Instagram sejak Jumat (22/10/2021) hingga Sabtu (23/10/2021).
Kasatreskrim Polres Wakatobi IPTU Juliman mengatakan, pihaknya telah menerima laporan korban pada Jumat (22/10/2021) kemarin.
Namun, sebelum korban membuat laporan, polisi lebih dulu mendapatkan video bullying yang telah viral di media sosial itu.
"Laporan polisi sudah dibuat korban kemarin (Jumat), sebelum membuat laporan, kita mengidentifikasi, siapa yang ada di dalam video," katamya dihubungi melalui WhatsApp Messenger, Sabtu (23/10/2021).
Baca juga: Video Viral Bullying Siswa Wakatobi, Siswi SMA 2 Wangiwangi Keroyok Pelajar Pria, Dipukul, Diinjak
Lebih lanjut, IPTU Juliman mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan upaya diversi.
Menurut Kasatreskrim Polres Wakatobi ini, kasus yang melibatkan anak, baik korban maupun pelaku wajib dilakukan upaya diversi.
Ia menjelaskan upaya diversi diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak.
Kata dia, upaya diversi itu dilakukan dengan memediasi para pihak korban dan terduga pelaku dengan melibatkan kedua orangtua.
"Kami minta pihak sekolah untuk memfasilitasi mediasi, tapi kemarin tidak tercapai kesepakatan damai, pihak korban langsung melapor ke Polres Wakatobi," jelasnya.
Baca juga: Mario Aji Ungkap Sensasi Balapan di Trek Basah, Posisi ke-7 Sesi Latihan Hari Pertama Moto3 Misano
IPTU Juliman menuturkan, upaya mediasi gagal mencapai kesepakatan, karena orangtua korban tidak hadir dalam upaya damai itu.
Polres Wakatobi akhirnya menerima laporan korban dan langsung melayangkan surat panggilan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, mulai hari ini.
"Hari ini dilakukan pemanggilan untuk pemeriksaan saksi-saksi, diduga mengetahui kejadian tersebut," imbuhnya.
IPTU Juliman menegaskan, tetap akan melakukan upaya diversi dalam proses penyelidikan ini, meski telah gagal saat difasilitasi pihak sekolah. (*)
(TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)