Sejarah Maulid Nabi Muhammad, Mengenang Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia

Maulid (milad) merupakan bahasa arab yang berarti hari kelahiran. Dalam artian, maulid nabi yaitu memperingati hari kelahiran Muhammad SAW.

Editor: Risno Mawandili
Kompas.com
Warga Banyuwangi mengikuti selamatan di Festival Endog-endogan Banyuwangi(KOMPAS.COM/Ira Rachmawati) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM -  Maulid Nabi Muhammad SAW selalu diperingati tiap tahun, tepatnya pada 12 Rabiul Awal.

Maulid (milad) merupakan bahasa arab yang berarti hari kelahiran. Maulid nabi yaitu memperingati hari kelahiran Muhammad SAW.

Tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW kembali diperingati, tepatnya pada 19 Oktober 2021.

Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan tradisi umat islam yang telah diperingati secara turun-temurun. 

Adapun sejarah maulid banyak versinya. Begitupun soal alasan dan kapan pertama kali memperingati hari kelahiran Muhammad SAW.

Baca juga: Mengenal Sejarah dan Arti Lambang Gerakan Pramuka Tunas Kelapa

Akan tetapi, peringatan ini telah menjadi ritual tahunan yang telah diperigati dari generasi ke genrasi.

Dilansir dari Wikipedia, Maulid Nabi Muhaamd SAW adalah tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jaubh setelah Rasullulah meninggal dunia.

Warga memasang ornamen kaligrafi huruf arab bertuliskan Muhammad di kampung nelayan Nambangan Baru, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (24/10/2020). Pemasangan ornamen serta umbul-umbul berupa kerudung dan serban tersebut merupakan tradisi bagi masyarakat setempat dalam rangka menyambut hari kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW.
Warga memasang ornamen kaligrafi huruf arab bertuliskan Muhammad di kampung nelayan Nambangan Baru, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (24/10/2020). Pemasangan ornamen serta umbul-umbul berupa kerudung dan serban tersebut merupakan tradisi bagi masyarakat setempat dalam rangka menyambut hari kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW. (Kompas.com)

Secara subtansi, peringatan ini merupakan ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.

Peringatan maulid ini menegaskan jika Nabi Muhammad SAW merupakan tokoh paling berpengaruh dan dihormati di dunia.

Pengaruh itu dapat dilihat dari ekpresi umat islam modern yang menyanjung Nabi Muhammad SAW, meskipun tak pernah melihat wujud Rasullulah.

Lainya, agama islam yang kini mendominasi keyakinan dunia merupakan bukti pengaruh Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SWA adalah tokoh paling berpengaruh di dunia diakui oleh seorang ahli astronomi dan sejarah terkenal asal Amerika Serikat, Michael H Hart.

Ia mengakui hal itu dalam bukunya yang berjudul berjudul The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History.

Buku yang diterbitkan pada tahun 1978 itu telah terjual lebih dari 500.000 eksemplar. Juga telah diterjemahkan ke dalam 15 bahasa.

Baca juga: Spoiler Boruto 221, Ujian Chunin Lagi, Upgrade Kekuatan Boruto, Sarada & Mitsuki

Michael H Hart menuliskan, Nabi Muhammad SAW adalah tokoh nomor satu paling berpengaruh di dunia.

Alasannya, karena Rasullulah adalah satu-satunya manusia yang berhasil secara luar biasa, baik dalam kegiatan keagamaan maupun pemerintahan.

Bahkan pengaruh Nabi Muhammad hingga kini masih terasa. Agama Islam yang dijarkan telah dianut lebih dari setengah populasi bumi.

Hari Kelahiran

Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah pada Senin12 Rabiul Awal, tahun 571 Masehi.

Saat itu sejadang terjadi gejolak di jazirah Arab yang diimpit dua kekaisaran: Romawi dan Persia.

Dua dinasti besar ini sedang berebut wilayah Hijaz di Timur Tengah yang waktu itu belum terkuasai.

Di tengah konteks geopolitik semacam itu, Muhammad lahir, tepat 1450 tahun lalu. Ia lahir dari seorang ibu bernama Aminah dan ayahnya adalah Abdullah.

Tahun lahir Nabi Muhammad SAW disebut juga "Tahun Gajah".

Ilustrasi Abrahah bersama pasukan gajahnya
Ilustrasi Abrahah bersama pasukan gajahnya (Handover)

Nama ini untuk menandai momen ketika pasukan di bawah pimpinan Abrahah Habasyah menyerang Ka’bah.

Ka'bah tak pernah runtuh. Malah pasukan Raja Vasal Ethiopia di Yaman itu yang secara ajaib, dihujani batu dari lemparan Burung Ababil.

Baca juga: Lowongan Kerja Kendari, PT PB Finance Buka Rekrutmen Tiga Posisi, Kualifikasi, Link Pendaftaran

Keajaiban yang lain, rombongan tentara yang dikisahkan menunggangi gajah saat itu tewas mengenaskan karena wabah penyakit.

Pada Tahun Gajah itulah, bayi bernama Muhammad lahir dari rahim Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhra.

Bayi itu lahir dan menjadi anak yatim karena ayahnya - Abdullah bin Abdul Muthalib - meninggal dalam perjalanan niaga dari Syam.

Abdullah meninggal ketika singgah ke tempat saudara ibunya di Yatsrib.

Nama dari Paman

Paman Nabi Muhammad, Abdul Mutalib, amat gembira seusai Aminah melahirkan.

Lelaki itu lantas membawa bayi yang baru lahir itu ke Ka'bah.

Di sanalah Abdul Mutalib menyematkan nama "Muhammad" pada bayi laki-laki tersebut.

Nama itu menimbulkan pertanyaan di kalangan kaum Arab Makkah.

Mengutip buku Muhammad Husain Haekal berjudul Sejarah Hidup Muhammad (1980), menuliskan, orang-orang Qurais lantas bertaya ketika diadakan "kenduri" penyembelihan unta selepas 7 hari kelahiran sang bayi.

"Mengapa nama bayi itu tidak diambil dari nama-nama nenek moyang mereka?"

Baca juga: PPKM Luar Jawa-Bali Diperpanjang Sampai 8 November 2021, Ada 211 Kabupaten/ Kota Terapkan Level 3

Abdul Muthalib yang menyaksikan kedahsyatan peristiwa "Perang Gajah" dan bantuan "dari langit" lantas menjawab:

“Kuinginkan dia (Muhammad) akan menjadi orang yang terpuji bagi Tuhan di langit dan bagi makhluk-Nya di bumi.”

Ternyata, arti kata Muhammad diambil dari kata sifat bahasa Arab, yakni "orang yang rerus-menerus terpuji".

Bagitulah, doa Abdul Muthalib benar-benar mujarab. Nama Muhammad memperoleh tempat khusus di sejarah dunia.

Hingga saat ini Nabi Muhammad SAW menjadi sosok yang sangat berpengaruh di dunia dan terus dipuji oleh manusia. (*)

(TribunnewsSultra.com)

Baca juga artikel menarik dari TribunnenewsSultra.com di Google News.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved