TMMD Kodim 1417 Kendari
TMMD Kodim 1417/Kendari 90 Persen, Wasev Mabes TNI-AD: Jangan Sampai Dibangun Tapi Tak Bermanfaat
TMMD ke-112 Kodim 1417/Kendari digelar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), bakal berakhir pada 14 Oktober 2021.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Hasil kerja dari program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang digelar Komando Distrik Militer atau Kodim 1417/Kendari, telah mencapai 90 persen.
TMMD ke-112 Kodim 1417/Kendari digelar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), bakal berakhir pada 14 Oktober 2021.
Rabu (6/10/2021), Tim Pengawasan dan Evaluasi Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angakatan Darat atau Waves Mabes TNI-AD, mengunjungi lokasi TMM ke-112 Kodim 1417/Kendari.
Ketua Tim Wasev Mabes TNI-AD Marsekal Muda TNI Sujatmiko mengatakan, ingin melihat kemajuan dan perkembangan TMMD ke-112 Kodim 1417/Kendari: tepat sasaran atau tidak.
"Karena jangan sampai (fasilitas publik) dibangun tapi tak bermanfaat kepada rakyat. Harapannya TMMD bermanfaat untuk sesama," ujar Sujatmiko, di Makodim 1417/Kendari, Rabu (6/10/2021).
Ia mengigatkan, agar pembangunan fasilitas dan jalannya program TMMD ke-112 Kodim 1417/Kendari yang telah mencapai 90 persen cepat dikelarkan.
"Berakhir pada tanggal 14, harapannya dengan 90 persen nanti tinggal finishing bisa selesai," ujarnya.

Untuk diketaui, pengawasan dan evaluasi TMMD ke-112 Kodim 1417/Kendari TA 2021 bertujuan mengukur kinerja Satgas TMMD.
Mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga pengakhiran.
Dengan harapan agar kegiatan TMMD dapat berjalan secara optimal, efektif dan efisien, meskipun dalam situasi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh wilayah Satgas TMMD.
Sujatmiko kembali mengingatkan tentang tujuan kegiatan TMMD.
Selaiknya membantu percepatan pembangunan di daerah, mengatasi kesulitan warga, serta sarana mempererat kemanunggalan TNI dengan rakyat.
"Program TMMD dilaksanakan melalui proses perencanaan yang mengutamakan aspirasi dan kepentingan masyarakat di lokasi sasaran," ujarnya.
"Melalui mekanisme Bottom-Up planning yang dilaksanakan secara komprehensif dan integral, dengan melibatkan semua unsur-unsur yang terkait," lanjutnya.
"Dimulai dari tingkat desa, kelurahan sampai dengan tingkat kabupaten kota, dimana sasaran yang telah dipilih berdasarkan skala prioritas, diteliti dan dipadukan dengan program pemerintah daerah," tambahnya.