Pria Paruh Baya Ngamuk Tembak Polisi hingga Tewaskan Remaja, Akhirnya Tewas Dikeroyok Warga
Aksi penganiayaan berujung pengeroyokan terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Aksi penganiayaan berujung pengeroyokan terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Seorang pria bernama Sukardin (52) menyerang warga.
Ia mengamuk sambil membawa senjata tajam berjenis parang.
Aksinya itu mengakibatkan seorang remaja tewas dan dua lainnya kritis.
Baca juga: Niat Mulia Ingin Selamatkan Kucing yang Terjebak di Loteng, Wanita 50 Tahun Malah Tewas Terjatuh
Selain itu, pelaku juga menembak seorang anggota polisi.
Bagaimana kelengkapan informasi dari insiden ini? Berikut rangkuman faktanya oleh Tribunnews.com:
Kronologi kejadian
Dihimpun dari TribunLombok, pelaku melakukan aksinya pada Rabu (6/10/2021), pukul 11.30 WITA.
Ia tiba-tiba menyerang warga di Desa Sondosia, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Saat itu para korban sedang menonton TV di rumahnya.
Baca juga: Pria Kediri Tewas di Kamar Kos Daerah Denpasar: Kondisi Membusuk Tangan Tertekuk di Samping Badan
Sukardin kemudian tiba-tiba melukai korban tanpa alasan dengan parang.
Akibatnya, seorang remaja berinisial A (14) tewas di lokasi kejadian.
Sedangkan korban lain, Sadam (20) dan Mulyadin (16) kritis akibat luka yang diderita.
Kedua korban kemudian dilarikan ke ke RSUD Bima untuk mendapatkan perawatan.
Kata polisi
Kapolres Bima, AKBP Heru Sasongko melalui Kabag OPS AKP Herman membenarkan kejadian ini.
Ia menerangkan, insiden itu terjadi Rabu (6/10/2021), sekitar jam 11.30 WITA.
Setelah melakukan penyerangan, Sukardin lari ke arah jalan raya.
Baca juga: Kakek Rudapaksa Anak dan Cucu hingga Hamil: Anak Sudah Melahirkan, Cucu Masih SD Mengandung 9 Minggu
Kemudian dengan sigap, datang anggota Polsek Bolo yang dipimpin Bripka Suhendra.
"Dia datang membantu warga mengamankan pelaku yang masih memegang sajam," kata Herman, dikutip dari TribunLombok.
Selanjutnya, anggota melakukan negosiasi dengan pelaku agar pelaku menyerahkan diri.
Pelaku berupaya bunuh diri, melukai diri sendiri menggunakan parang yang dibawanya.
"Anggota terus melakukan negosiasi dan akhirnya pelaku mau menyerahkan sajam yang dipegang, sehingga anggota dapat mengamankan pelaku," katanya.
Pelaku tembak polisi
Herman melanjutkan penjelasannya.
Pada saat pelaku dievakuasi, masyarakat melakukan pelemparan ke arah pelaku.
Sehingga pelaku berontak dan merampas senjata api anggota.
Kemudian pelaku melakukan penembakan ke arah Bripka Suhendra.
Karena pelaku menguasai senjata api, untuk menghindari jatuhnya korban lain, anggota terpaksa menembak Sukardin.
"Setelah itu pelaku terjatuh dan anggota langsung mengamankan senjata api dari tangan pelaku," ujar AKP Herman, dikutip dari TribunLombok.
Baca juga: Guru Agama Nyaris Rudapaksa Gadis, Diduga Sudah Lakukan Aksi Bejat ke Sejumlah Wanita
"Saat ini anggota kita, Bripka Sehendra sedang dirawat dan rencana akan di rujuk ke Mataram," lanjutnya.
Selanjutnya, untuk meredam kejadian tersebut, Polres Bima melakukan pengamanan di lokasi.
Mengamankan barang bukti dan mengevakuasi korban menuju rumah sakit.
"Untuk menjaga situasi tetap kondusif kita berkoordinasi dengan TNI, pemerintah serta tokoh masyarakat setempat," jelasnya.
Sukardin tewas dihakimi massa
Sedangkan Sukardin tewas setelah dihakimi massa yang geram dengan ulahnya.
Mengetahui pelaku sudah meninggal, warga langsung membubarkan diri.
Belakangan, pelaku diketahui mengalami gangguan jiwa setelah ditinggal cerai oleh istrinya.
Hingga saat ini belum diketahui motif pelaku melakukan penyerangan.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunLombok.com/Sirtupillaili)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologi Pria di Bima Mengamuk, 3 Warga jadi Korban, 1 Polisi Ditembak, Pelaku Tewas Dihakimi Massa
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/3032021-ilustrasi-penganiayaan.jpg)