Awalnya Disebut Ada Bekas Bacok, Keluarga Korban Tewas Tak Terima Keponakan Disebut Kecelakaan
Peristiwa nahas menimpa seorang pemuda berinisial IS (22) di Sidoarjo. IS yang ditemukan tewas awalnya disebut memiliki bekas luka bacok.
Pada pukul 14.41 WIB, Humas Polres Bangkalan merilis melalui grup WhatsApp bahwa berdasarkan hasil visum RSUD Syamrabu Bangkalan menyatakan, IS diduga menjadi korban penganiayaan dengan benda tajam dengan luka di bagian leher sebelah kanan hingga ke punggung dan luka robek di kepala bagian samping kanan.
Pihak kepolisian telah mengumpulkan sejumlah barang bukti berupa satu potong celana pendek berwarna abu-abu dengan motif hitam X Denim dilengkapi dengan bercak darah, kaos berwarna hitam-merah bertuliskan Dendevee lengkap dengan bercak darah, serta satu unit sepeda motor Vario.
Sigit menjelaskan, gelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah dua kali dilakukan; pertama dilakukan Satreskrim beberapa jam setelah peristiwa dan dilanjutkan hari ini oleh Unit Lakalantas Polres Bangkalan.
Setelah Salat Subuh, lanjutnya, MS berangkat kerja ke Klampis sedangkan korban IS hendak pulang ke Socah dari tempat kerjanya di JNT. “
Dalam perjalanan ketika korban hendak menyalip, berdasarkan keterangan si penabrak MS, tiba-tiba laju motor IS oleh ke kanan dan terjadilah tabrakan. Tadi lalu lintas juga menggelar olah TKP, sedangkan visumnya akan keluar hari ini,” jelas Sigit.
Disinggung terkait pernyataan pihak keluarga IS yang diwakili Tosin, Sigit menegaskan bahwa pihak kepolisian bekerja berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di lapangan dan keterangan dari saksi.
“Kalau memang betul-betul ada kejadian penganiayaan atau pembujuhan atau pembacokan, kami butuh keterangan saksi dan bukti,” pungkasnya.
Peristiwa Serupa di Gresik
Seorang ayah bernama Sujiadi (52) tak percaya anaknya tewas kecelakaan.
Adapun putra korban ditemukan tewas di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Tepatnya di di Jalan Raya Tenaru, pada 12 September 2021 lalu.
Bahkan Sujiadi rela meninggalkan pekerjaannya sebagai montir dan harus bolak balik dari rumahnya di Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, ke kantor Satlantas Polres Gresik untuk memberikan keterangan.
Baca juga: Awalnya Pukuli Tiang Listrik saat Mabuk, Pemuda Ini Tiba-tiba Dikeroyok hingga Tewas
Sujiadi meyakini putranya meninggal bukan karena kecelakaan.
Sambil menahan kesedihan, dia melihat kembali kondisi jasad putranya saat terakhir kali sebelum dimakamkan.
SF yang masih beranjak remaja sering membantunya bekerja mengalami luka tak wajar layaknya korban kecelakaan.