Mobil Tenggelam di Konawe
HMI Desak Pemda Konawe Bangun Jembatan Usai Tragedi Maut di Sungai Konaweha
HMI mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara membangun jembatan seusai tragedi maut kecelakaan pincara di Sungai Konaweha.
Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), membangun jembatan seusai tragedi maut kecelakaan pincara di Sungai Konaweha.
HMI memandang tragedi yang menelan tiga nyawa itu berotensi terulang jika tak diantisipasi.
Hubungan Masyarakat dan Penerangan HMI Fajar Nur Yusuf mengatakan, sebaiknya Pemda Konawe membangun jembatan penghubung agar kecelakaan maut tak berulang.
"Turut bela belasungkawa atas kejadian naas ini dan mesti ada solusi dari Pemerintah Daerah berupa pembangunan Infrastuktur Jembatan penyeberangan," ujarnya ditemui di Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Selasa (21/9/2021).
Fajar mengingatkan, agar bersama-sama mencari solusi dan tidak saling menyalahkan.
Baca juga: Penyelidikan Kecelakaan Pincara Konawe, Ditpolairud Polda Sultra Turun Tangan, 3 Saksi Diperiksa
"Hanya akan menambah riak negatif, solusinya minta pemerintah daerah untuk menganggarkan pembangunan jembatan penghubung lewat APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)," tuturnya.
Untuk diketahui, 3 tewas tenggelam di Sungai Konaweha, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (19/9/2021).
Mereka tewas akibat tenggelam karena terjebak dalam mini bus yang tercebut ke Sungai Konaweha.
Rem minibus yang ditumpangi blong sehingga tercebur ketika naik di atas pincara untuk menyeberangi Sungai Konaweha.
Korban sempat menghilang, namun pada akhirnya berhasil dievakuasi pada pukul 15.40 WITA.
Baca juga: 7 Fakta Tragedi Pincara di Konawe, 3 Tewas dalam Mobil Tenggelam, Korban Sekeluarga dari Konsel
Saat kecelakaan terjadi, mini bus tercebur itu ditumpangi oleh 8 orang yang merupakan rumpun keluarga berasal dari Desa Lamong Jaya, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan, Sultra.
Adapun identitas korban tewas yakni dua orang wanita dewasa benama Sri Hasnati (41) dan Sumarsih (60) serta satu bocah perempuan berusia 8 tahun Khofifah Eka Syahrani.
(TribunnewsSultra.com/Husni Husein)