Berita Kendari
Dua Kelompok Massa yang Sempat Bentrok di Teluk Kendari Sepakat Berdamai, Saling Memaafkan
Keduanya bersepakat damai di hadapan Kepala Kepolisian Resor atau Kapolres Kendari AKBP Didik Erfianto.
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dua kelompok massa yang sempat bentrok di kawasan Teluk Kendari, kini sepakat berdamai.
Dua kelompok massa masing-masing diwakili Ahmad Baso dari ormas pemuda dan Bustam dari kelompok masyarakat kawasan Pasar Pelelangan Ikan.
Keduanya bersepakat damai di hadapan Kepala Kepolisian Resor atau Kapolres Kendari AKBP Didik Erfianto.
Selain itu, hadir pula Wakil Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, Direktur Intelijen dan Keamanan atau Dirintelkam Polda Sultra Kombes Pol Nanang Rudi Supriatna.
Kesepakatan damai itu diteken di Markas Polres Kendari, Jl DI Panjaitan, Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, Provinsi Sultra, Rabu (15/9/2021) dinihari.
Baca juga: Bentrokan Pecah, Dua Kelompok Massa Saling Serang Menggunakan Batu di Kawasan Teluk Kendari
Diketahui, bentrokan pecah antara dua kelompok masyarakat di kawasan Teluk Kendari, Jl H Alala, Kelurahan Punggaloba, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sultra, Selasa (14/9/2021) siang.
Bentrokan melibatkan dua kelompok pemuda menggunakan senjata tajam jenis parang dan badik.
Bentrokan pecah di depan pertigaan Taman Meohai, kawasan Teluk Kendari, Jl H Alala, Selasa (14/9/2021) sekira pukul 14.00 WITA.
Wakil Wali Kota Kendari Siska Karina Imran mengaku bersyukur atas perdamaian yang dilakukan.
"Alhamdulillah sudah damai," kata istri mantan Wali Kota Kendari itu saat dihubungi TribunnewsSultra.com melalui WhatsApp Messenger, Rabu (25/9/2021) siang.
Kata politisi Partai Amanat Nasional atau PAN ini kesepakatan damai terjadi kedua belah pihak saling memaafkan.
"Iya saling bermaafan. Sudah ada juga video permohonan maaf," tandasnya.
Bentrok Pecah

Dua kelompok massa bentrok di kawasan Teluk Kendari, Jl H Alala, Kelurahan Punggaloba, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (14/9/2021).
Kedua kelompok massa membawa senjata tajam jenis parang, badik dan jenis sajam yang lain.