Apriyani Rahayu
Sampai Terharu, Apriyani Rahayu, Greysia Polii, Eng Hian Beri Hadiah Umrah ke Asisten Pelatih PBSI
Sampai terharu, Apriyani Rahayu, Greysia Polii, dan Eng Hian beri hadiah umrah ke asisten pelatih Chafidz Yusuf.
Dua pelatih pelatnas PBSI itu memiliki kesamaan dalam perjalanan karier bulu tangkis, baik sebagai atlet maupun pelatih.
Didi, sapaan Eng Hian, bergabung dengan PB Djarum pada tahun 1988.
Sementara, Chafidz mulai memperkuat klub asal Kudus, Jawa Tengah tersebut sejak tahun 1979.
Selepas gantung raket, keduanya kemudian memulai karier baru selaku pelatih PB Djarum hingga memasuki gerbang Cipayung.
Eng Hian, yang kini menjabat kepala pelatih ganda putri pelatnas utama PBSI, semasa berkarier adalah pemain ganda putra.

Dia sukses meraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele.
Usai pensiun, Eng Hian kemudian memulai karier pelatihnya di PB Djarum pada tahun 2006.
Sempat menjadi kepala pelatih Singapore Badminton Association pada 2007, Eng Hian pada tahun 2014 resmi ditunjuk sebagai kepala pelatih ganda putri pelatnas utama PBSI hingga kini.
Sebelum mengawal Greysia/Apriyani ke podium tertinggi di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Eng Hian membawa Greysia/ Nitya Krishinda Maheswari meraih emas Asian Games Incheon 2014.
Itu menjadi emas pertama ganda putri Indonesia di Asian Games setelah Imelda Wigoena/Verawaty Fadjrin meraihnya di Asian Games Bangkok 1978.
Baca juga: Momen Apriyani Rahayu Berendam Air Es Tapi Malah Diledek Greysia Polii dan Rekan-rekannya
Di Asian Games Jakarta-Palembang 2018, Greysia/Apriyani, yang baru satu tahun berpasangan, meraih medali perunggu.
Sementara Chafidz yang lahir di Solo pada 6 Desember 1963, mengisi skuat bulu tangkis pelatnas PBSI sejak tahun 1983 hinga 1988.
Adik dari legenda bulu tangkis Basri Yusuf ini kemudian masuk dalam jajaran pelatih pelatnas PBSI mulai tahun 2003.
Chafidz kemudian dipercaya pada tahun 2014 untuk mengisi posisi asisten pelatih ganda putri pelatnas utama PBSI, sampai sekarang.(*)