Gadis 11 Tahun Keterbelakangan Mental Dirudapaksa Ayah, Ibu Curiga saat Mandikan Anaknya
Aksi rudapaksa terjadi di Tegal, Jawa Tengah. Seorang ayah nekat merudapaksa anak tirinya yang masih berumur 11 tahun.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Aksi rudapaksa terjadi di Tegal, Jawa Tengah.
Seorang ayah nekat merudapaksa anak tirinya yang masih berumur 11 tahun.
Mirisnya lagi, korban adalah anak keterbelakangan mental.
Aksi bejat itu terjadi pada 14 Juni 2021.
Baca juga: Ayah Umur 60 Tahun Rudapaksa Anak Kandung selama Belasan Tahun, sejak Remaja hingga Kini Punya Suami
Saat itu, kondisi rumah tengah sepi.
Dalam rilis kasus yang berlangsung di halaman Polres Tegal Kamis (2/9/2021), terungkap saat kejadian sang isteri sedang pergi membeli sarapan.
Pelaku saat itu hanya berdua dengan korban (anak tiri).
Karena kondisinya, maka korban tidak langsung melaporkan atau memberitahukan apa yang ia alami kepada sang ibu.
Menurut Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafa'at, kecurigaan sang ibu mulai muncul saat sedang memandikan anaknya, ia mendapati sesuatu di celana dalam.
Baca juga: Sudah Cerai dari Istri, Ayah Nekat Rudapaksa Anak Kandungnya saat Berkunjung selama Dua Minggu
Ia mencurigai itu sperma, kemudian ia melihat ke bagian intim korban dan mendapati hal yang sama.
"Karena sang anak mengalami keterbelakangan mental dan sulit saat ditanyai, maka sang ibu beinisiatif dengan menunjukkan foto pelaku kepada korban.
Tiba-tiba korban memberi isyarat dengan menyilangkan jari di dahinya (isyarat orang gila), dan menunjuk ke arah organ intimnya, kemudian korban seperti merasa jijik.
Merasa curiga akhirnya memutuskan melapor ke kami guna proses hukum lebih lanjut," papar Kapolres Tegal AKBP Arie, pada Tribunjateng.com.
Baca juga: Asyik Bermain, Bocah 8 Tahun Malah Dirudapaksa Pemuda di Rumah Kosong
Setelah hasil penyelidikan dan cukup bukti, Satreskrim Polres Tegal langsung melakukan penangkapan terhadap tersangka pada Kamis (5/8/2021) lalu di sekitar Slawi.
Adapun barang bukti yang turut diamankan yaitu satu celana dalam, satu celana panjang warna kuning motif loreng hitam, satu kaos lengan pendek warna hijau, dan satu lembar surat pernyataan yang dibuat oleh pelaku dan ditandatangani di atas materai Rp 10.000 pada 5 Agustus 2021 lalu.